KONTEKS.CO.ID – Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan, menghindar dari wartawan saat hendak diwawancarai terkait pertemuannya dengan Komnas HAM.
Padahal, puluhan wartawan sudah menunggu Iriawan untuk mendapatkan keterangan dari sang Ketum PSSI.
Iwan Bule, sapaan akrab Iriawan, beralasan ada kesibukan lain sehingga tidak masuk ruangan untuk melakukan konferensi pers.
“Ketum tadi langsung ke Hotel Sultan untuk bertemu FIFA terkait masalah tim task force,” ujar Sonhadji, Komite Eksekutif PSSI yang hadir dalam konferensi pers.
Ketum PSSI yang datang bersama Wakil Ketum PSSI Iwan Budianto, Sekjen PSSI Yunus Nusi dan beberapa anggota Komite Eksekutif, menjalani pemeriksaan sekitar tiga jam.
Komnas HAM meminta keterangan dari Induk sepak bola Indonesia tersebut Tragedi Kanjuruhan Malang.
Iwan Bule tiba di Kantor Komnas HAM di Jakarta Pusat sekitar pukul 15.00 WIB. Iwan Bule, sapaan akrab Iriawan, datang mengenakan kemeja putih berbalut jaket hitam.
Sebelum mendatangi kantor Komnas HAM, Iwan Bule mengadakan konferensi pers setelah melakukan rapat dengan FIFA, AFC, dan beberapa kementerian terkait soal pembentukan satgas transformasi sepak bola Indonesia.
Komnas HAM sebelumya mengagendakan terhadap pemegang hak siar kompetisi dan PT Liga Indonesia Baru secara paralel hari ini. Namun, PT LIB berhalangan hadir.
Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu 1 Oktober 2022 usai pertandingan Arema FC vs Persebaya dalam lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia. Usai pertandingan beberapa penonton masuk ke lapangan.
Ketika mulai banyak massa yang masuk ke area pertandingan, pihak keamanan mencoba menahan dan mengurai massa. Satu di antaranya dengan menembakkan gas air mata.
Tindakan ini yang memicu kepanikan hingga jatuhnya banyak korban. Tercatat 132 orang meninggal dunia
Pihak kepolisian sudah menetapkan enam tersangka atas peristiwa maut di Malang, Tragedi Kanjuruhan, termasuk Akhmad Hadian Lukita.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"