KONTEKS.CO.ID – Misteri kematian jurnalis AS di Piala Dunia 2022 masih belum terungkap. Ada yang bilang ia terkena serangan jantung, hingga dibunuh gegara bela LGBTQ.
Grant Wahl tewas saat meliput Piala Dunia 2022. Jurnalis olahraga dari Amerika Serikat (AS) itu meninggal pada usia 49 tahun dengan dugaan penyebab kematiannya masih diusut.
Wahl sempat pingsan saat meliput kemenangan Argentina atas Belanda di perempat final Piala Dunia 2022, Jumat 9 Desember waktu setempat.
Ia diketahui pingsan di Lusail Iconic Stadium dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Hingga saat ini masih belum jelas apakah dia meninggal di rumah sakit atau dalam perjalanan.
Seperti dilaporkan NPR – media tempat Wahl bertugas – sebelum dilarikan ke rumah sakit terdekat, paramedis melakukan CPR terhadap Grant Wahl di tempat kejadian.
Sementara The Wall Street Journal mengatakan penyebab kematian Grant Wahl adalah karena menderita serangan jantung.
Editor NPR, Russell Lewis, mengatakan Grant Wahl menghembuskan nafas terakhir ketika sedang meliput pertandingan perempat final Argentina-Belanda. Beberapa organisasi berita melaporkan Wahl pingsan di tribun pers dan dirawat oleh paramedis.
Federasi sepak bola AS (US Soccer) mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka turut berduka cita atas kematian Grant Wahl.
“Penggemar sepak bola dan jurnalisme dengan kualitas terbaik tahu bahwa kami selalu dapat mengandalkan Grant untuk menyampaikan cerita yang mendalam dan menghibur tentang permainan kami,” kata organisasi tersebut dalam pernyataannya.
Menurut bio dari MIT Sloan Sports Analytics Conference, Wahl meliput setidaknya 10 Piala Dunia dan lima Olimpiade.
Adapun dalam postingan 5 Desember di situs pribadinya, Wahl mengatakan dia merasa sakit dan petugas medis di tempat di Piala Dunia mengatakan kepadanya bahwa dia mungkin menderita bronkitis. Wahl diberikan antibiotik sebagai perawatan.
“Tubuh saya akhirnya tidak kuat,” tulis Wahl. “Tiga pekan kurang tidur, stres tinggi, dan banyak pekerjaan dapat merusak kesehatan Anda. Apa yang tadinya flu selama 10 hari terakhir berubah menjadi sesuatu yang lebih parah pada malam pertandingan Amerika Serika Vs Belanda, dan saya bisa merasakan dada bagian atas saya mengalami tekanan dan ketidaknyamanan.”
Istrinya, Dr. Céline Gounder, men-tweet Jumat malam bahwa berita itu datang sebagai kejutan total. “Saya sangat berterima kasih atas dukungan keluarga sepak bola suami saya @GrantWahl & begitu banyak teman yang telah menghubungi malam ini,” papar Celine.
Namun Eric, saudaranya, yakin kematiannya ada campur tangan dari pemerintah Qatar yang mungkin terlibat. Diketahui beberapa hari sebelum meninggal, Wahl sempat ditahan di Qatar pada 21 November 2022 oleh staf keamanan.
Ia ditahan setelah mengenakan kemeja pelangi untuk pertandingan pembukaan antara tim AS dan Wales. Ia mengenakan kaos tersebut menunjukkan dukungan untuk hak LGBTQ di Qatar, yang melarang hubungan sesama jenis.
“Nama saya Eric Wahl. Saya tinggal di Seattle, Washington. Saya saudara laki-laki Grant Wahl. Saya gay,” ujar Eric dalam video yang diposting ke akun Instagram-nya sebelum menjadikan akun itu pribadi, seperti dikutip dari New York Post.
“Saya adalah alasan dia mengenakan kaos pelangi ke Piala Dunia. Adik saya sehat. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia menerima ancaman pembunuhan. Saya tidak percaya saudara laki-laki saya baru saja meninggal. Saya yakin dia dibunuh. Dan saya hanya memohon bantuan apa pun,” kata Eric lagi.
Eric mengatakan keluarga masih berusaha mencari tahu penyebab kematiannya. “Dia pingsan di stadion, diberi CPR, dibawa Uber ke rumah sakit dan meninggal menurut Celine. Kami baru saja berbicara dengan departemen luar negeri dan Celine telah berbicara dengan Ron Klain dan Gedung Putih,” imbuhnya.
Wahl pada tahun 1996 bergabung dengan Sports Illustrated, pada saat publikasi olahraga AS perdana, untuk melaporkan sepak bola. Dia tetap di majalah itu hingga 2020 lalu bergabung dengan CBS Sports setahun kemudian.
Wahl membantu membangun popularitas sepak bola di Amerika Serikat melalui dua media tersebut. Dia juga telah meluncurkan platform buletin email berlangganan, dan mempostingnya selama Piala Dunia berlangsung.
Presiden FIFA, Gianni Infantino menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Wahl. Dia mengaku sempat tidak percaya dengan kabar duka ini.
“Dengan rasa tidak percaya dan kesedihan yang luar biasa, saya diberitahu tentang meninggalnya jurnalis olahraga terkenal Grant Wahl, saat melaporkan pertandingan perempat final Piala Dunia FIFA di Qatar,” ujar Infantino, dikutip Reuters.
“Hanya beberapa hari yang lalu, Grant diakui oleh FIFA dan AIPS atas kontribusinya dalam melaporkan delapan Piala Dunia berturut-turut, dan kariernya juga mencakup kehadiran di beberapa Piala Dunia Wanita FIFA, serta sejumlah acara olahraga internasional lainnya,” ucap Infantino.
Menurut Infantino, kecintaan Grant Wahl pada sepak bola sangat besar dan liputannya akan dirindukan oleh semua orang yang mengikuti permainan global.
“Atas nama FIFA dan komunitas sepak bola, kami menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada istrinya Celine, keluarganya, dan teman-temannya di saat yang paling sulit ini,” urai Infantino.
Adapun Grant Wahl pertama kali meliput Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat dan telah melaporkan pada setiap turnamen berikutnya.
Wahl baru-baru ini mendapat kehormatan di FIFA-AIPS Journalists bersama pada acara Podium di Doha, di mana dia menerima penghargaan dari Ronaldo Luis Nazario de Lima.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"