KONTEKS.CO.ID – Skandal Barcelona didakwa membeli wasit. Apa reaksi klub? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Skandal Barcelona didakwa membeli wasit sejak 1994 hingga 2018 dengan melakukan pembayaran ke salah seorang petinggi komite wasit Spanyol. Benarkah begitu?
Raksasa La Liga Barcelona dituding ‘membeli’ wasit dengan melakukan serangkaian pembayaran kepada mantan wakil presiden komite wasit Spanyol melalui perusahaan miliknya.
Dalam dakwaan jaksa Spanyol, klub Catalan dilaporkan membayar lebih dari 7,3 juta euro kepada Jose Maria Enriquez Negreira, mantan wasit dan wakil presiden komite wasit Federasi Sepak Bola Spanyol dari 1994 hingga 2018.
Dua mantan presiden klub, Josep Maria Bartomeu dan Sandro Rosell, serta Enriquez Negreira kini menghadapi tuduhan serupa.
Enriquez Negreira diduga dibayar untuk memberikan nasihat kepada klub terkait masalah yang melibatkan wasit.
“FC Barcelona memiliki perjanjian lisan dengan Jose Maria Enriquez Negreira yang sangat rahasia dan rahasia, dan dalam kapasitasnya sebagai wakil presiden Komite Arbitrase Teknis (CTA), melalui pembayaran tersebut, akan mengambil tindakan yang akan menguntungkan FC Barcelona di masa depan. keputusan dibuat oleh wasit,” kata jaksa penuntut di Barcelona.
Penyelidikan dimulai setelah otoritas Spanyol menemukan ada yang tidak beres dalam pembayaran pajak oleh perusahaan Dasnil 95 – milik Enriquez Negreira – antara 2016 dan 2018.
Dasnil 95 dikabarkan menerima pembayaran dari Barcelona selama periode yang bersangkutan.
Tagihan terakhir, menurut stasiun radio Cadena Ser, dikeluarkan pada Juni 2018. Setelah itu CTA direstrukturisasi dan Enriquez Negreira keluar dari organisasi.
Pekan ini, presiden Barca Joan Laporta menegaskan klubnya tidak pernah membeli wasit.
Laporan mengklaim klub Catalan membayar 6,5 juta euro antara 2001 dan 2018 ke perusahaan milik Enriquez Negreira.
“Saya ingin memperjelas bahwa Barca tidak pernah membeli wasit dan Barca tidak pernah memiliki niat untuk membeli wasit, tidak sama sekali,” beber Laporta.
Menurut Barcelona, Dasnil 95 dibayar untuk memberi nasihat kepada klub tentang masalah pengadilan. Namun kejaksaan menduga uang itu bisa digunakan untuk menyogok wasit pertandingan.
Di level sepak bola, Barcelona mungkin tidak menghadapi risiko apa pun karena badan pengatur sepak bola di Spanyol, Eropa, dan dunia memiliki undang-undang pembatasan lima tahun, kata Presiden LaLiga Javier Tebas.
Di tingkat pidana, terdakwa menghadapi hukuman empat tahun penjara.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"