KONTEKS.CO.ID – Siaran televisi (TV) di Indonesia sudah beralih dari teknologi analog ke siaran digital per 2 November 2022. Bagi pakar telekomunikasi, program analog switch off (ASO) bisa menguntungkan semua pihak.
Heru Sutadi, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, mengatakan, pengalihan siaran tv analog ke digital bagi masyarakat penikmat konten televisi jelas menguntungka.
“ASO ini kan untuk kepentingan semua. Masyarakat mendapatkan tayangan TV digital yang lebih bersih gambarnya dan jernih suaranya,” kata Heru kepasa KONTEKS.CO.ID, Jumat, 4 November 2022.
Pada sisi penyelenggara siaran, juga akan lebih bisa berkompetisi. Karena persaingan bukan hanya dengan sesama lembaga penyiaran, tapi juga dengan layanan atau aplikasi seperti YouTube, video on demand maupun streaming video lainnya.
“Bagi pemerintah, frekuensi 700 MHz akan lebih optimal juga. Ada digital dividen atau bonus digital bisa memberikan pendapatan trilyunan nantinya jika digunakan untuk layanan telekomunikasi,” beber mantan anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) itu.
Heru beralasan, frekuensi 700 MHz memang secara internasional ada alokasi untuk TV digital dan telekomunikasi. “Secara umum, ini juga akan memberikan diversity of content dan diversity of ownership sesuai semangat UU Penyiaran,” tambahnya.
Dengan demikian, lanjut Heru, ini juga akan memberikan peluang kerja dan ruang kreativitas baru bagi banyak orang.
Sekadar informasi, pemerintah telah menutup siaran televisi analog dan mengalihkannya ke siaran televisi digital. Untuk bisa menerima sinyak stasiun televisi, masyarakat harus memiliki televisi berteknologi digital.
Televisi konvensional, bahkan TV tabung masih bisa menangkap siaran digital. Syaratnya, masyarakat memiliki perangkat bernama set top box (STB).
Melalui alat berbentuk dekoder itu, televisi berteknologi lawas bisa menghadirkan tayangan televisi dengan gambar dan suara jernih. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"