KONTEKS.CO.ID – Kapsul Orion yang menjalan misi Artemis 1 NASA menembakkan mesinnya di dekat Bulan, hari ini, Senin, 21 November 2022, waktu AS.
Kapsul Orion menyelesaikan manuver dengan sukses di luar komunikasinya dengan Bumi. Diketahui, Orion tanpa awak Artemis 1 telah meluncur menuju Bulan sejak Rabu pagi, 16 November 2022, ketika diluncurkan di atas roket Space Launch System (SLS) raksasa milik NASA.
Pembakaran itu mengirim kapsul Orion cukup dekat ke permukaan Bulan guna memanfaatkan gaya gravitasi satelit Bumi tersebut. “Kemudian mengayunkan pesawat ruang angkasa sekali mengelilingi Bulan menuju orbit retrograde yang jauh,” kata Sandra Jones dari NASA saat siaran langsung dengan Artemis 1, hari ini, hampir satu jam setelah pembakaran roket dilakuka.
Secara harfiah, menurut Space.com, NASA berada dalam “kegelapan” saat Orion menyelesaikan pembakaran roket dengan sendirinya di sisi jauh Bulan dari Bumi, di mana sinyal radio dari Bumi tidak dapat menembus. Pada pendekatan terdekatnya, misi Artemis 1 akan meluncur hanya 130 kilometer di atas permukaan Bulan pukul 07.44 EST.
Artemis 1 adalah misi pertama program eksplorasi Bulan Artemis NASA. Tujuannya mendirikan basis penelitian berawak di Bulan pada akhir 2020-an, di antara tujuan lainnya. Peluncuran Artemis 1 juga menandai debut SLS, roket paling kuat yang pernah berhasil diluncurkan NASA.
Kesuksesan pembakaran roket yang berhasil pada hari ini akan diikuti dengan menyiapkan manuver penting lainnya pada 25 November. Yakni, sebuah mesin yang dirancang untuk memasukkan Orion ke orbit retrograde jauh (DRO) di sekitar Bulan dihidupkan.
Kapsul Orion akan tetap berada di DRO -jalur stabil yang akan membawanya sejauh 64.000 km dari permukaan Bulan. Sampai 1 Desember, ketika mesin lain terbakar akan mengirim kapsul kembali ke Bumi.
“Orbit ini berbeda dari orbit yang dilakukan selama program Apollo, di mana pesawat ruang angkasa dan krunya mengorbit lebih dekat ke permukaan Bulan dengan cara lebih melingkar,” ujar Jones.
“Orbit retrograde yang jauh penting karena membantu kita belajar tentang bagaimana pesawat ruang angkasa berfungsi di lingkungan luar angkasa,” pungkasnya.
Orion akan pulang pada 11 Desember. Pesawat luar angkasa itu kan menghantam atmosfer Bumi dengan kecepatan luar biasa sebelum jatuh perlahan di Samudra Pasifik di lepas pantai California.
Jika semuanya berjalan dengan baik dengan Artemis 1, NASA akan mulai bersiap untuk Artemis 2. Ini yang akan mengirim astronot mengelilingi Bulan pada 2024.
Pada tahun 2025, badan tersebut berencana untuk meluncurkan Artemis 3, yang akan mendaratkan astronot di dekat kutub selatan Bulan, situs basis penelitian yang dibayangkan.
Artemis 3 akan menjadi pendaratan awak Bulan pertama sejak misi Apollo terakhir pada 1972. Dan yang pertama untuk menempatkan seorang wanita dan orang kulit berwarna di Bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"