KONTEKS.CO.ID – Apa itu adhesion colic? Penyakit ini hingga sekarang masih sangat sering diabaikan.
Dikutip dari Healthline, adhesion colic atau perlekatan abdomen ini merupakan sebuah gumpalan jaringan parut yang terbentuk dalam tubuh.
Gumpalan atau kumpulan jaringan parut ini dapat mengakibatkan organ dalam utamanya usus akan saling melekat, sehingga menjadi tidak bisa bergerak secara bebas.
Pada umumnya, orang yang sering mengalami masalah seperti ini adalah pasien yang baru saja melakukan operasi perut dan ini juga merupakan komplikasi umum dari operasi perut tersebut.
Tetapi, tak semua kasus seperti ini merupakan ancaman serius atau dapat menimbulkan gejala yang mengganggu.
Perlekatan abdomen atau adhesion colic ini pada dasarnya akan terbentuk beberapa hari setelah operasi.
Ada yang sebagian besar tidak menimbulkan gejala apa pun, tetapi hal itu dapat membatasi gerak usus (biasanya usus kecil) dan kondisi ini umumnya terjadi dalam beberapa bulan pasca operasi.
Apabila kamu mengalami kondisi dimana sebagian atau seluruh usus telah tersumbat, maka kamu harus segera mendapat pengobatan dengan tujuan supaya aliran darah ke area tersebut tidak terputus.
Perlu diketahui, adanya penyumbatan ini akan menyebabkan makanan, cairan, udara maupun asam lambung menumpuk dan bisa membuat usus pecah.
Jika kondisi ini samapi terjadi, maka bakteri dan kandungan usus yang berbahaya ini tentu saja akan masuk ke rongga perut.
Ya, memang saat ini operasi adalah satu-satunya cara untuk bisa menghentikan perlekatan, namun dokter tetap akan berusaha untuk menanganinya terlebih dahulu dengan pengobatan konvensional.
Mengapa? Karena dengan adanya tindakan operasi ini juga akan dapat memicu lebih banyak perlekatan.
Gejala Adhesion Colic
Gejala yang paling banyak dijumpai dari perlekatan abdomen ini adalah sakit perut yang berkepanjangan dan kondisi yang berkaitan dengan adanya masalah pencernaan.
Berikut ini beberapa gejala dari penyakit adhesion colic, yaitu:
- Sering mual dan muntah.
- perut menjadi kembung.
- Terdengar bunyi yang cukup kencang dari dalam perut.
- Perut menjadi membengkak.
- Susah kentut atau sulit mengeluarkan gas yang ada dari dalam perut.
- Sembelit atau susah BAB.
Tapi, mungkin saja masih ada gejala lainnya selain gejala diatas. Apabila kamu tidak nyaman dengan kondisi tersebut, kamu bisa langsung berkonsultasi ke dokter untuk dapat diberikan penanganan.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"