KONTEKS.CO.ID – Parkinson adalah kondisi neurologis kronis yang memengaruhi sistem saraf dan gerakan tubuh. Kondisi ini mempengaruhi sekitar satu dari seratus orang di atas usia 60 tahun.
Parkinson disebabkan oleh kematian neuron yang menghasilkan dopamin, yaitu neurotransmitter yang mengontrol gerakan otot. Dalam artikel ini, kita akan membahas gejala dan penyebab penyakit Parkinson.
Gejala Parkinson
Gejala Parkinson bervariasi dari setiap individu, tetapi gejala utama yang terkait dengan kondisi ini adalah gerakan tubuh yang lambat dan kaku.
Berikut ini adalah beberapa gejala umum dari penyakit Parkinson:
- Gerakan lambat (bradikinesia)
- Kaku tubuh (rigiditas)
- Gemetar atau getar tubuh (tremor)
- Kesulitan berjalan dan keseimbangan tubuh
- Kepala tertunduk (postur tubuh terganggu)
- Kehilangan kekuatan dan keseimbangan tubuh (terutama di kaki)
- Perubahan nada suara dan kecepatan bicara
- Kesulitan dalam menulis (tulisan menjadi kecil)
Selain gejala-gejala tersebut, penderita Parkinson juga dapat mengalami masalah kognitif seperti kehilangan memori, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah emosional seperti depresi dan kecemasan.
Penyebab Parkinson
Penyebab pasti dari Parkinson masih belum diketahui, namun beberapa faktor risiko yang dapat memicu kondisi ini telah diidentifikasi.
Berikut adalah beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan Parkinson:
- Usia Kondisi Parkinson lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 60 tahun.
- Genetik Beberapa kasus Parkinson berkaitan dengan faktor genetik, tetapi kondisi ini tidak selalu diwariskan dari keluarga.
- Paparan toksin Paparan bahan kimia seperti pestisida dan herbisida dapat meningkatkan risiko terkena Parkinson.
- Gangguan metabolisme Gangguan metabolisme seperti diabetes dan obesitas meningkatkan risiko terkena Parkinson.
- Gangguan saraf Kondisi saraf seperti stroke dan trauma kepala dapat meningkatkan risiko terkena Parkinson.
- Infeksi Beberapa studi menunjukkan bahwa infeksi tertentu seperti influenza dan pneumonia meningkatkan risiko terkena Parkinson.
Meskipun penyebab pasti dari Parkinson belum diketahui, namun pengobatan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Terdapat berbagai jenis pengobatan yang dapat digunakan, termasuk obat-obatan, terapi fisik dan terapi bicara, serta tindakan bedah dalam kasus yang parah.
Namun, penting bagi penderita Parkinson untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis yang dapat memberikan pengobatan yang tepat dan memantau kondisi mereka secara teratur.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"