KONTEKS.CO.ID – Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan. Tubuh manusia membutuhkan cairan untuk menjaga fungsi organ-organ tubuh, termasuk mengatur suhu tubuh, mengangkut nutrisi dan oksigen, serta membuang sisa metabolisme.
Berikut ini adalah beberapa dampak buruk kekurangan cairan bagi tubuh:
Dehidrasi
Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, yaitu kondisi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak air.
Gejala dehidrasi dapat bervariasi, termasuk mulut kering, pusing, lelah, dan sakit kepala. Dehidrasi yang parah dapat menyebabkan kejang, kebingungan, dan bahkan koma.
Penurunan Fungsi Otak
Kekurangan cairan dalam tubuh juga dapat menyebabkan penurunan fungsi otak, seperti kesulitan berpikir, konsentrasi yang buruk, dan sakit kepala. Hal ini terjadi karena otak membutuhkan cairan untuk berfungsi dengan baik.
Gangguan Pencernaan
Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sembelit dan sakit perut. Hal ini terjadi karena kurangnya cairan dapat membuat tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan.
Gangguan Ginjal
Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan ginjal, seperti batu ginjal. Ketika tubuh kekurangan cairan, ginjal tidak dapat membuang zat-zat yang berbahaya dengan baik, sehingga risiko terbentuknya batu ginjal meningkat.
Masalah pada Kulit
Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan masalah pada kulit, seperti kulit kering, gatal, dan bersisik. Hal ini terjadi karena kulit membutuhkan cairan untuk menjaga kelembaban dan elastisitasnya.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan tubuh kita selalu terhidrasi dengan baik. Para ahli kesehatan merekomendasikan untuk minum setidaknya 8 gelas air setiap hari dan lebih banyak lagi ketika sedang beraktivitas fisik atau dalam kondisi cuaca panas.
Selain itu, juga dapat mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung banyak air, seperti timun, semangka, dan tomat.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"