KONTEKS.CO.ID – Istilah Femboy menjadi semakin populer di kalangan komunitas LGBT dalam beberapa tahun terakhir.
Istilah ini mengacu pada laki-laki feminism, yang mengekspresikan diri mereka dengan perilaku feminin seperti lemah lembut, kemayu, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, penggunaannya memiliki interpretasi yang berbeda-beda tergantung pada konteks dan sudut pandang penggunaannya.
Beberapa orang menganggap Femboy sebagai istilah positif dan bahkan bisa menjadi bentuk pujian atau fetish dalam komunitas LGBT. Namun, di luar komunitas ini, istilah tersebut sering kali bermakna negatif dan bahkan merendahkan.
Meski Femboy sering identik dengan orientasi seksual gay, namun sebenarnya istilah ini bisa untuk menggambarkan pria dengan orientasi seksual terhadap perempuan.
Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik ini dapat muncul pada individu dari berbagai background, gaya hidup, kebudayaan, dan orientasi seksual.
Secara historis, istilah Femboy mirip dengan istilah Effeminacy dalam peradaban Roma dan Yunani Kuno. Kala itu penggunaan istilah tersebut merujuk pada laki-laki, terutama anak-anak, dengan karakteristik feminim.
Istilah itu mulai muncul kira-kira pada era 1990-an dan pada 2000-an saat komunitas Femboy pertama kali muncul dan menjadikannya semakin populer.
Jadi, Femboy adalah istilah modern yang memiliki makna dan interpretasi berbeda-beda tergantung pada konteks dan sudut pandang penggunaannya.
Meski identik dengan orientasi seksual gay, namun sebenarnya karakteristik Femboy dapat muncul pada individu dari berbagai latar belakang dan orientasi seksual.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"