KONTEKS.CO.ID – Setiap bulan Ramadhan, orang-orang di Indonesia pasti berburu makanan untuk berbuka puasa di sore hari. Di setiap daerah di Indonesia, terdapat makanan khas yang menjadi incaran, termasuk di Medan.
Di Medan, terdapat hidangan legendaris bernama Toge Panyabungan yang sangat populer sebagai hidangan berbuka puasa. Meskipun namanya mengandung kata “toge”, makanan ini sama sekali tidak menggunakan tauge sebagai bahan utamanya.
Menurut laman Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Toge Panyabungan terdiri dari campuran lupis, pulut hitam, tape pulut putih, dan candil yang disiram dengan kuah bersantan yang dicampur gula aren.
Nama “toge” sendiri berasal dari kata yang masih menjadi misteri asal-muasalnya, sedangkan “panyabungan” adalah nama sebuah daerah di Mandailing Natal.
Toge Panyabungan sudah ada sejak berdekade-dekade lampau dan masih terus bertahan hingga saat ini. Usaha paling legendaris dapat ditemukan di Jalan Gereja, Medan.
Awalnya, usaha ini dimiliki oleh Hajjah Asmyah Nasution dan kemudian diteruskan oleh anggota keluarganya dari generasi ke generasi.
Usaha Toge Panyabungan saat ini milik Yusuf Nasution yang hanya menjual pada bulan Ramadhan saja. Proses pembuatan makanan legendaris ini mirip dengan cendol, namun dengan campuran tambahan yang beragam dan disiram dengan kuah dari gula aren asli.
Berbagai hidangan khas di setiap daerah di Indonesia memberikan keunikan tersendiri dan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mencicipinya.
Toge Panyabungan di Medan menjadi salah satu hidangan legendaris yang masih bertahan hingga saat ini dan layak untuk dicoba ketika berkunjung ke kota ini, terutama saat bulan Ramadan tiba.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"