KONTEKS.CO.ID — Makanan yang manis memang harus dihindari oleh pasien diabetes untuk menjaga kadar gula darah mereka.
Kurma sering dianggap sebagai makanan pantangan untuk diabetes karena memiliki rasa manis yang kuat.
Namun, seberapa besar pengaruh konsumsi kurma pada kenaikan kadar gula darah pasien diabetes?
Kurma kaya akan fruktosa, gula alami yang membuatnya rasanya sangat manis. Selain itu, kurma yang kering memiliki kandungan kalori dan karbohidrat dalam bentuk gula yang lebih tinggi daripada buah segar.
Setidaknya dalam satu buah kurma kering itu mengandung 67 kalori dan 18 gram karbohidrat yang bisa memengaruhi kenaikan kadar gula darah.
Studi dari Nutrition Journal menunjukkan bahwa nilai indeks glikemik (GI) kurma ternyata rendah berkisar di antara 44-45.
Indeks ini menunjukkan kemampuannya untuk meningkatkan gula darah lebih lambat daripada makanan lain.
Oleh karena itu, konsumsi kurma bagi penderita diabetes masih dipperbolehkan jika masih dalam jumlah yang wajar dan sesuai dengan kebutuhan karbohidrat harian.
Selain itu, konsumsi kurma dalam porsi yang tepat juga bisa memberikan manfaat bagi pasien diabetes.
Salah satunya yakni tidak cepat meningkatkan kadar gula darah setelah makan karena adanya kandungan serat di dalamnya.
Kurma juga mengandung banyak mikronutrien seperti mineral, vitamin, dan antioksidan, yang dapat memberikan tambahan magnesium dan natrium ke dalam tubuh.
Mineral-mineral ini berperan dalam regulasi gula darah dan tekanan darah, sehingga manfaat kurma ini dapat mengurangi risiko komplikasi diabetes yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi.
Namun, pengaturan konsumsi kurma untuk pasien yang memiliki gula darah tinggi sangat penting.
American Diabetes Association menyarankan bahwa pasien diabetes tetap boleh mengonsumsi makanan manis, termasuk kurma, dengan catatan porsi harus seimbang dengan konsumsi makanan bernutrisi lainnya.
Jangan terlalu banyak mengonsumsi kurma hingga melebihi kebutuhan karbohidrat harian. Terutama jika jumlah asupan kurma lebih banyak daripada sumber protein, lemak, dan vitamin lainnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"