KONTEKS.CO.ID – Gastroesophageal reflux disease (GERD), atau penyakit asam lambung, adalah penyakit pada sistem pencernaan.
Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan asam lambung hingga ke esofagus atau kerongkongan. Kondisi ini terjadi pada saluran cerna yang menghubungkan mulut dengan lambung, dan terasa iritasi.
Usai Idul Fitri, biasanya banyak orang yang mengeluhkan gejala GERD, seperti rasa panas di dada, akibat peningkatan asam lambung di tubuh bagian atas.
- Sebelum kita bahas kenapa GERD terjadi setelah lebaran, ada baiknya kita mengetahui beberapa gejalanya. Secara umum, beberapa gejala GERD adalah:
- Rasa terbakar di dada (heartburn). Biasanya terjadi setelah makan dan bisa menjadi lebih buruk di malam hari.
- Nyeri dada.
- Kesulitan menelan makanan bersendawa atau cairan asam.
- Benjolan di tenggorokan.
Jika Anda menderita refluks asam di malam hari, mungkin juga mengalami batuk kronis, sakit tenggorokan, asma baru atau memburuk, dan gangguan tidur.
Jika gejala GERD muncul beberapa hari setelah lebaran, disarankan untuk segera ke rumah sakit terdekat.
Tujuannya agar kondisi ini bisa segera ditangani dan tidak menimbulkan risiko komplikasi kesehatan.
Mengapa Idul Fitri Menyebabkan GERD
Pola makan yang tidak sehat bisa menjadi salah satu pemicu seseorang mengalami refluks esofagitis. Menurut pemicu tersebut, produksi asam lambung pasca lebaran berkaitan dengan perubahan ‘pola makan’ pasca puasa.
Selama berpuasa, kebiasaan makan cenderung teratur, baik dari segi waktu dan jumlah makan. Namun, pola dan menu makan cenderung berantakan saat dan setelah Idul Fitri. Tak sedikit orang yang kecanduan makan apapun mulai dari makanan pedas hingga bersantan.
Masyarakat pada umumnya menyantap berbagai menu makanan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, semur daging, sambal kentang dan kue-kue manis lainnya. Padahal, ada beberapa makanan yang harus dihindari penderita GERD agar gejalanya tidak kambuh lagi.
Orang dengan esofagitis refluks juga harus menghindari makan terlalu banyak daging. Ini karena daging cenderung tinggi kolesterol dan asam lemak.
Beberapa jenis konsumsi lainnya juga dapat menyebabkan gangguan asam, seperti makanan asin, cokelat, minuman bersoda, minuman berkafein, dan makanan asam. Makan terlalu banyak dapat menyebabkan refluks esofagitis
Selain jenis makanan, ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan GERD pasca lebaran.
Rasa panas di dada atau gejala GERD yang dikenal dengan heartburn bisa terjadi saat seseorang makan berlebihan atau overeats.
Sebaiknya tetap bijak dalam mengonsumsi makanan khas Lebaran dengan membatasi porsi makanan yang Anda konsumsi, hal ini juga dapat melindungi Anda dari gangguan kesehatan lainnya seperti obesitas.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"