KONTEKS.CO.ID – Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi unik. Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah Tumbilotohe, sebuah tradisi unik masyarakat Gorontalo dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.
Tumbilotohe adalah sebuah festival cahaya yang memukau, di mana masyarakat Gorontalo menyalakan ribuan lampu minyak yang menghiasi kota dan desa di malam hari, menciptakan pemandangan yang spektakuler.
Masyarakat umumnya merayakan tradisi ini pada tiga atau empat malam terakhir menjelang Lebaran. Ketika waktu perayaan ini tiba, maka kota Gorontalo akan penuh oleh cahaya kuning yang bersinar di setiap jalanan, kawasan perumahan, serta tempat ibadah.
Lampu-lampu ini terkenal sebagai Tohetutu, yaitu lampu tradisional khas Gorontalo. Bahannya terbuat dari botol bekas, seperti botol minuman berenergi, cangkang kerang, atau tempurung kelapa. Bahan bakarnya bisa berupa minyak tanah, minyak kelapa, atau getah damar.
Tradisi ini kemungkinan telah ada sejak agama Islam masuk ke kawasan Gorontalo abad ke-15 atau 16. Masyarakat Gorontalo meyakini bahwa dengan melakukan tradisi Tumbilotohe, mereka bisa meraih keberkahan malam Lailatul Qadar. Malam istimewa yang penuh keberkahan dalam bulan suci Ramadhan.
Selain menjadi simbol berkah dan keberkahan, Tumbilotohe juga termasuk simbol kesiapan manusia dalam menyambut Idul Fitri. Lampu-lampu yang menyala dalam tradisi ini bisa berarti sebagai simbol kebersihan jiwa dan hati, serta terangnya iman.
Oleh karena itu, masyarakat Gorontalo biasanya melakukan tradisi Tumbilotohe secara sukarela, tanpa meminta subsidi dari pemerintah. Mereka akan membeli atau membuat sendiri lampu-lampu Tohetutu serta menyediakan minyak tanah untuk menyalakannya.
Salah satu hal yang membuat tradisi ini semakin menarik adalah bentuk dan formasi lampu-lampu yang mereka nyalakan.
Terkadang, lampu-lampu ini dibentuk dalam berbagai bentuk yang indah, seperti masjid, kitab suci Alquran, atau kaligrafi bertuliskan ayat-ayat suci. Hal ini menambah keunikan dan keindahan dari festival cahaya Tumbilotohe.
Tidak hanya itu, pada masa lampau, tradisi Tumbilotohe juga menjadi sarana untuk memudahkan masyarakat Gorontalo dalam memberikan zakat fitrah pada malam hari, setelah melaksanakan salat tarawih di bulan Ramadhan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"