KONTEKS.CO.ID – Telur merupakan sumber protein yang baik dan banyak dikonsumsi oleh orang di seluruh dunia. Namun, terlalu banyak makan telur dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Berikut adalah beberapa bahaya terlalu banyak makan telur:
Kolesterol Tinggi
Telur mengandung kolesterol tinggi, yaitu sekitar 185 mg dalam satu butir telur besar. Terlalu banyak makan telur dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Risiko Alergi
Seseorang yang alergi terhadap protein telur dapat mengalami reaksi alergi jika terlalu banyak makan telur. Reaksi alergi dapat berkisar dari ringan seperti ruam kulit, hingga parah seperti sesak napas atau anafilaksis.
Gangguan Lambung
Makan telur yang berlebihan dapat memicu gangguan lambung seperti mual, diare, atau kembung. Ini dapat terjadi karena telur mengandung lemak yang tinggi, serta karena adanya kandungan sulfur dalam telur yang dapat merangsang produksi gas dalam usus.
Risiko Diabetes
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi telur dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Hal ini terkait dengan kandungan kolesterol dalam telur yang dapat mempengaruhi resistensi insulin dan meningkatkan risiko resistensi insulin.
Risiko Kesehatan Jantung
Terlalu banyak makan telur juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Kolesterol yang tinggi dalam telur dapat menyebabkan penumpukan plak pada dinding arteri, yang dapat menghambat aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Meskipun telur merupakan sumber protein yang baik, terlalu banyak mengonsumsi telur dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi telur dalam jumlah yang moderat dan seimbang dengan kebutuhan nutrisi harian yang dibutuhkan oleh tubuh.
Jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi mengenai jumlah telur yang tepat untuk dikonsumsi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"