KONTEKS.CO.ID – Penyakit Kawasaki adalah kondisi medis yang terjadi terutama pada anak-anak dengan peradangan seluruh pembuluh darah dalam tubuh.
Penyakit ini pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1967 oleh seorang dokter anak bernama Kawasaki, sehingga ia menamakan sesuai dengan namanya.
Kondisi ini memang paling sering menyerang anak-anak usia di bawah lima tahun, terutama yang awalnya menyerang mulut, kulit, dan kelenjar getah bening.
Penyakit Kawasaki tidak menular dan bukan penyakit infeksi. Gejala yang muncul berupa demam dan ruam kemerahan pada hampir seluruh bagian tubuh.
Jika gejala ini muncul, segera lakukan penanganan untuk mencegah peradangan pada dinding pembuluh darah jantung. Dengan memberikan penanganan segera, anak yang menderita penyakit ini kemungkinan besar bisa sembuh total dalam 6-8 minggu.
Meski hingga saat ini penyebab penyakit masih belum pasti, namun teori para ahli menyatakan bahwa penyakit ini muncul akibat adanya infeksi virus atau bakteri.
Tepatnya beberapa minggu hingga satu bulan sebelumnya. Selain itu, para ahli menduga bahwa kelainan genetik warisan orang tua juga bisa menjadi faktor penyebab penyakit ini.
Penyakit Kawasaki muncul dalam tiga fase, yaitu fase pertama, kedua, dan ketiga.
Fase pertama menunjukkan gejala demam tinggi yang berlangsung lebih dari tiga hari, mata yang merah, ruam pada bagian tubuh dan di area genital.
Lalu bibir dan lidah merah, kering, dan bengkak, kulit merah membengkak di telapak tangan dan kaki, serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan tempat lain.
Fase kedua kulit tangan dan kaki yang mengelupas, nyeri sendi, diare, muntah, dan sakit perut. Sedangkan fase ketiga mulai muncul dengan hilangnya tanda-tanda dan gejala penyakit, namun komplikasi mulai berkembang.
Perawatan untuk penyakit Kawasaki pada anak tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum anak. Anak mungkin perlu rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari atau lebih. Kemudian perawat akan memberikan gamma globulin (IVIG), aspirin atau IV (intravena), kortikosteroid, dan obat-obatan lain.
Setelah pulang dari rumah sakit, anak mungkin perlu mengonsumsi aspirin dosis rendah selama 6-8 minggu. Namun, jangan memberikan aspirin pada anak tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Karena belum ada kepastian terkait penyebab penyakit Kawasaki, maka tidak ada cara untuk mencegah penyakit ini.
Namun, pemeriksaan rutin pada penderita sangat penting untuk mencegah komplikasi yang dapat timbul 6-8 minggu setelah munculnya gejala.
Selanjutnya, dokter akan menyarankan untuk kembali menjalani pemeriksaan 6 bulan setelah kontrol terakhir.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"