KONTEKS.CO.ID — Disleksia adalah kondisi yang dapat memengaruhi proses membaca, menulis, dan berbicara seseorang.
Kondisi ini terjadi karena gangguan pada bagian otak yang berfungsi untuk memproses bahasa.
Sebenarnya tidak hanya anak-anak yang mengalami kondisi ini, melainkan juga orang dewasa.
Meski disleksia tidak bisa disembuhkan, namun kondisi ini masih bisa diatasi. Sehingga, para pengidap disleksia tetap dapat berhasil di sekolah maupun pekerjaan.
Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti, namun erat kaitannya dengan faktor genetik. Memiliki keluarga dengan riwayat disleksia dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan ini.
Selain itu, faktor lain yang dapat meningkatkan terjadinya disleksia adalah kelahiran prematur atau lahir dalam kondisi BBLR, pernah terpapar nikotin, alkohol, NAPZA, atau infeksi selama masa kehamilan, cedera atau trauma pada otak, serta kelainan pada struktur otak yang berfungsi untuk berpikir dan mengolah kata.
Gejala disleksia setiap orang berbeda tergantung usia dan tingkat keparahannya, namun pada anak akan nampak ketika sudah memasuki masa sekolah.
Pada anak-anak, gejala yang terjadi meliputi:
- Lambatnya perkembangan kemampuan bicara anak,
- Kesulitan dalam mengingat dan mempelajari nama serta bunyi abjad,
- Sering menulis secara terbalik,
- Serta kesulitan membedakan abjad tertentu saat menulis.
Anak-anak pengidap gangguan ini juga mengalami kesulitan dalam beberapa aktivitas seperti memahami tata bahasa dan memberi imbuhan pada kata.
Juga sulit memproses apa yang mereka dengar, lihat, warna, dan angka mengucapkan kata yang jarang ia katakan, hingga mengeja, membaca, dan menulis.
Sedangkan pada pengidap disleksia remaja dan dewasa, akan mengalami gejala sulit dalam mengatakan sesuatu, memahami lelucon atau ungkapan kata yang tidak umum, seperti idiom, mengeja kata dan menghitung, mempelajari bahasa asing, dan merangkum sebuah cerita.
Namun, penting untuk kita catat bahwa disleksia tidak memengaruhi kecerdasan seseorang. Dengan menggunakan metode khusus yang tepat, sebagian besar pengidapnya berhasil menangkap pelajaran maupun informasi.
Oleh karena itu, dukungan dari keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar sangat penting untuk membantu para pengidap mengatasi kesulitan yang mereka alami.
Jadi disleksia bukanlah halangan bagi seseorang untuk meraih kesuksesan. Dengan dukungan dan metode belajar yang tepat, para pengidap disleksia tetap dapat berkembang dan meraih impian mereka.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"