KONTEKS.CO.ID – Bagi mereka yang sering bepergian menggunakan transportasi umum, pasti sering menemukan porter atau penjual jasa angkat barang.
Porter adalah sebutan bagi mereka yang bekerja mengangkat barang bawaan penumpang hingga ke dalam kereta atau sampai di pintu masuk check-in pesawat, dengan harga beberapa ribu rupiah saja. Namun, pekerjaan ini sebenarnya memiliki beratnya sendiri.
Pertama-tama, porter harus memiliki fisik yang kuat. Tugas utamanya adalah mengangkat barang-barang milik penumpang, yang berarti mereka harus memiliki tenaga yang besar.
Setiap harinya, mereka akan membawa barang-barang yang berat, bahkan tas tentengan yang tak kalah beratnya. Jika mereka lelah, mereka bisa drop dalam sehari kerja. Di stasiun, mereka terkenal lebih agresif daripada di bandara.
Tidak hanya itu, porter juga harus memiliki hubungan dekat dengan petugas di bandara atau stasiun tempat mereka bekerja.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan porter dalam memberikan layanan yang memuaskan bagi para penumpang yang menggunakan jasa mereka.
Di bandara, para porter dapat membawa kliennya check-in tanpa harus mengantre. Terkadang, mereka juga dapat mendahulukan barang-barang penumpang dari bagasi.
Meski pekerjaan mereka sangat berat, tips yang diterima oleh porter tidaklah tentu. Mulai dari kisaran Rp.5.000 hingga Rp50.000, hal ini tergantung pada belas kasihan para penumpang yang menggunakan jasa mereka.
Inilah yang membuat pendapatan mereka tidak tentu setiap harinya. Selain yang mengangkat barang, ada juga porter yang dibayar sebagai freelancer untuk mengatur barang yang masuk ke dalam kabin pesawat.
Namun, reputasi porter kerap menjadi negatif karena ulah oknum yang nakal. Bahkan, ada porter dari salah satu airline tertangkap mencuri barang milik penumpang saat akan masuk ke dalam pesawat.
Hal ini jelas memperburuk citra para porter lainnya yang bekerja dengan jujur. Banyak penumpang yang akhirnya malas menggunakan jasa mereka karena takut barang-barangnya akan rusak atau hilang.
Namun, tidak semua porter nakal karena masih banyak penjual jasa yang bekerja dengan jujur demi keluarganya.
Jadi mari kita saling menghargai pekerjaan satu sama lain dan memberikan apresiasi yang layak.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"