KONTEKS.CO.ID – Hipotermia yakni keadaan darurat medis yang terjadi ketika tubuh seseorang kehilangan panas lebih cepat dari kondisi normalnya.
Suhu tubuh yang normal adalah sekitar 37 derajat Celsius. Bila seseorang mengalami hipotermia, suhu tubuhnya bisa menurun hingga di bawah 35 derajat Celsius.
Ini bisa sangat berbahaya dan memerlukan penanganan secepat mungkin untuk mencegah kondisi memburuk hingga membahayakan nyawa.
Kita bisa mengenali fase hipotermia yaitu fase ringan, sedang, dan parah dengan cara mengamati gejala yang terjadi pada pengidap.
Gejala pada fase ringan biasanya mulai dari menggigil, kelelahan, napas menjadi cepat, detak jantung meningkat, tekanan darah tinggi namun pembuluh darah menyempit.
Beranjak pada fase sedang, gejalanya terlihat dari pupil melebar, detak jantung mulai tidak teratur, pernapasannya mulai melambat, tingkat kesadaran, tekanan darah dan refleks menurun.
Terakhir pada kondisi yang sudah parah seseorang sudah mulai tidak sadar dengan apa yang ia lakukan atau lingkungan di sekitarnya.
Pertolongan pertama sangat penting dalam penanganan hipotermia tergantung fase atau tingkat keparahan kondisinya. Meski begitu tujuan dari penanganan ini tetap sama, yaitu untuk membuat orang tersebut hangat.
Berikut ini beberapa perlakuan khusus yang bisa membantu meredakan kondisi hipotermia pada seseorang:
- Langkah utama, sebaiknya pindahkan orang tersebut terlebih dahulu ke tempat yang lebih hangat dan kering.
- Lepaskan pakaian yang basah bila perlu lalu tutupi seluruh tubuh mulai dari kepala hingga tersisa wajah dengan selimut.
- Perhatikan terus pernapasannya dan apabila terhenti segera lakukan tindakan CPR pada korban.
- Lakukan skin-to-skin dengan orang yang mengalami hipotermia. Bila memungkinkan sebaiknya lepas pakaianmu dan bungkus diri bersamaan dengan orang tersebut dalam satu selimut untuk mentransfer panas.
- Bila orang tersebut sudah sadar, segera beri dia minuman hangat, tetapi jangan kafein.
Paling penting adalah jangan menggunakan sumber panas langsung, seperti lampu panas atau air panas, karena bisa merusak kulit. Cara tersebut sekaligus bisa berpotensi detak jantung menjadi tidak teratur dan fatalnya menyebabkan henti jantung.
Jangan mengabaikan hipotermia karena bahayanya ketika suhu tubuh kamu menurun, maka fungsi jantung, sistem saraf dan organ lainnya akan memburuk.
Jadi, jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami hipotermia, segeralah mencari bantuan medis secepat mungkin dan ikuti tindakan pertolongan pertama yang telah dijelaskan di atas.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"