KONTEKS.CO.ID – Sifilis atau raja singa merupakan penyakit menular seksual yang terjadi karena infeksi bakteri Treponema pallidum.
Penularan penyakit sifilis ini paling sering terjadi melalui hubungan intim dengan orang yang sudah terinfeksi, dan bisa menular melalui kontak atau pertukaran cairan tubuh, seperti darah.
Infeksi sifilis akan menunjukkan gejala setelah tiga minggu bakteri masuk ke dalam tubuh. Terdapat empat tahap infeksi sifilis yang menunjukkan gejala yang berbeda-beda mulai dari yan primer hingga laten.
Jika tidak melakukan pengobatan dengan tepat, penyakit bisa berkembang dan memasuki tahap paling berbahaya bagi tubuh. Mulai dari kebutaan, demensia, masalah pendengaran, kelumpuhan bahkan kematian.
Sifilis Kongenital pada Bayi
Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada wanita yang sedang hamil. Menurut halaman healthline.com, ibu hamil hampir selalu menularkan sifilis ke bayinya dan berakibat fatal bagi janin yang sedang ia kandung.
Sifilis kongenital adalah kondisi di mana bayi terinfeksi bakteri Treponema pallidum melalui ibu yang sedang hamil dan mengidap penyakit tersebut. Bayi yang lahir dengan kondisi ini dapat mengalami berbagai masalah kesehatan yang serius.
Wanita hamil yang terinfeksi sifilis bisa menularkan bakteri kepada janinnya melalui plasenta atau saat melahirkan. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatannya dan rutin memeriksakan diri ke dokter.
Jika seorang wanita hamil terdiagnosis sifilis sebelum usia kehamilan mencapai 4 bulan, risiko penularan ke janin bisa berkurang.
Namun, jika bayi lahir dengan kongenital sifilis, gejala mungkin tidak muncul secara langsung. Bayi yang terinfeksi dalam kandungan bisa lahir dengan kondisi yang normal dan tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Ketika mereka tumbuh, gejala seperti ruam pada telapak tangan dan telapak kaki, masalah pendengaran, deformasi gigi, hingga pertumbuhan tulang yang abnormal dapat muncul.
Maka, apabila gejala sifilis kongenital mulai muncul, pengobatan segera sangatlah penting. Jika membiarkannya terlalu lama, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh dan bahkan menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan memperhatikan kesehatan ibu hamil serta bayi yang baru lahir.
Dengan begitu, bayi dapat terhindar dari penyakit sifilis kongenital dan tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"