KONTEKS.CO.ID – Media sosial sedang dihebohkan oleh sebuah rekaman video yang dibagikan oleh akun Instagram. Dalam video tersebut menampilkan makhluk mitologi dalam kepercayaan masyarakat Melayu yang terkenal sebagai Sulur Bidar.
Makhluk ini menjadi momok menakutkan bagi para pemancing karena konon ceritanya dapat merenggut nyawa mereka.
Kepercayaan atau mitos Sulur Bidar ini menjadi kepercayaan sebagian kalangan masyarakat Melayu. Makhluk ini tergambarkan sebagai entitas misterius dan menyeramkan yang menghuni sungai, payau, atau tasik, dan sering memangsa manusia.
Beredarnya video tersebut membuat para pengguna media sosial bertanya-tanya tentang kebenarannya. Sejauh ini nyatanya bahwa belum ada orang yang berhasil menangkap atau mengabadikan foto atau video dari makhluk tersebut.
Lalu apa sebenarnya Sulur Bidar, makhluk penghuni sungai dan pemangsa manusia tersebut?
Menurut kepercayaan masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di Pulau Sumatera dan Malaysia, Sulur Bidar tergambar sebagai makhluk menyerupai tikar pembungkus jenazah.
Beberapa orang yang mengaku pernah melihat makhluk ini secara langsung menggambarkannya sebagai tikar atau permadani dengan empat kepala yang terletak di setiap ujungnya, dan memiliki kaki yang menyerupai belatung.
Masyarakat Melayu percaya bahwa makhluk ini muncul karena jin jahat menjadikan tikar pembungkus mayat yang terbuang ke sungai untuk memangsa manusia.
Tanda-tanda munculnya Sulur Bidar adalah munculnya buih-buih beserta daun-daun kering dari dasar sungai. Setelah munculnya buih dan riak air di permukaan sungai, makhluk tersebut akan muncul dan menggulung manusia ke dalam sungai selama berhari-hari.
Namun, kepercayaan terkait Sulur Bidar sebagai tikar penggulung manusia ini memiliki penjelasan ilmiahnya. Fenomena tersebut adalah gas hidrogen sulfida (H2S) yang keluar dari dasar sungai ke permukaan air, dengan bau busuk yang menyertainya.
Membahas kepercayaan masyarakat terkait makhluk misterius bernama Sulur Bidar, setiap orang boleh mempercayainya atau tidak. Sebagaimana kita juga memegang teguh kepercayaan terhadap mitos-mitos yang ada di daerah masing-masing.
Tentu saja, mitos ini tidak muncul tanpa alasan. Mitos-mitos tersebut merupakan ciptaan nenek moyang kita untuk memberikan peringatan, larangan, dan himbauan kepada masyarakat dalam berperilaku.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"