KONTEKS.CO.ID – Â Stunting adalah masalah serius yang terjadi pada pertumbuhan anak di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan mengungkap fakta-fakta tentang stunting dan mengeksplorasi beberapa penyebab utama dari kondisi ini.
Stunting, juga dikenal sebagai gangguan pertumbuhan, merujuk pada tinggi badan yang lebih pendek dari tinggi badan rata-rata yang seharusnya pada usia tertentu.
Dalam kondisi stunting, anak-anak tidak mencapai potensi pertumbuhan mereka yang sebenarnya, dan hal ini dapat berdampak serius pada kesehatan dan perkembangan mereka di masa depan.
Pengertian dan Fakta tentang Stunting
Stunting adalah masalah kesehatan global yang sangat penting. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 155 juta anak di seluruh dunia menderita stunting pada tahun 2020.
Ini berarti sekitar 1 dari 4 anak di bawah usia lima tahun mengalami kondisi ini. Stunting lebih umum terjadi di negara-negara berkembang, terutama di Afrika Sub-Sahara dan Asia Selatan.
Dampak stunting pada anak-anak sangat serius. Selain pertumbuhan yang terhambat, stunting juga berhubungan dengan risiko lebih tinggi terhadap penyakit, keterlambatan perkembangan kognitif, rendahnya kemampuan belajar, dan produktivitas yang rendah di masa dewasa.
Dalam jangka panjang, stunting dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan ekonomi suatu negara.
Penyebab Stunting pada Anak
1. Gizi yang Buruk
Gizi yang buruk adalah salah satu penyebab utama stunting pada anak. Anak-anak yang tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup dalam makanan mereka cenderung mengalami pertumbuhan yang terhambat.
Kekurangan nutrisi penting seperti protein, zat besi, dan vitamin A dapat menyebabkan stunting pada anak-anak. Faktor-faktor yang berkontribusi pada gizi yang buruk meliputi kurangnya akses terhadap makanan bergizi, praktik pemberian makan yang tidak tepat, dan kondisi sanitasi yang buruk.
2. Infeksi dan Penyakit
Infeksi dan penyakit juga dapat menjadi penyebab stunting. Anak-anak yang sering mengalami infeksi saluran pernapasan, diare, atau penyakit menular lainnya cenderung memiliki pertumbuhan yang terhambat.
Infeksi kronis dapat mengganggu penyerapan nutrisi yang tepat oleh tubuh, sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan yang normal.
3. Kondisi Sosial-Ekonomi
Faktor sosial-ekonomi juga berperan penting dalam terjadinya stunting pada anak. Keluarga dengan pendapatan rendah atau yang tinggal di daerah miskin lebih rentan terhadap stunting. Ketidakstabilan ekonomi, kemiskinan, dan kurangnya pendidikan orang tua dapat mempengaruhi akses terhadap makanan bergizi, layanan kesehatan, dan praktik perawatan yang baik untuk anak-anak.
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan juga dapat mempengaruhi terjadinya stunting. Kualitas air yang buruk, sanitasi yang tidak memadai, dan kebersihan yang rendah dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi dan penyakit yang berkontribusi pada stunting. Pajanan terhadap polusi udara dan bahan kimia berbahaya juga dapat berdampak negatif pada pertumbuhan anak-anak.
Stunting adalah masalah serius yang mempengaruhi jutaan anak di seluruh dunia. Gizi yang buruk, infeksi dan penyakit, kondisi sosial-ekonomi yang rendah, dan faktor lingkungan merupakan beberapa penyebab utama dari kondisi ini.
Upaya yang komprehensif dan kolaboratif diperlukan untuk mengatasi stunting, termasuk meningkatkan akses terhadap makanan bergizi, perbaikan sanitasi dan kebersihan, serta program kesehatan yang memadai.
Hanya dengan memahami penyebab stunting dan mengambil tindakan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak tumbuh dengan sehat dan mencapai potensi pertumbuhan mereka yang sebenarnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"