KONTEKS.CO.ID —Â Bayi terlilit tali pusar atau bayi kalung usus seringkali menjadi perhatian bagi para ibu hamil. Komplikasi ini terjadi ketika tali pusar melilit leher janin dalam hingga 360 derajat.
Meskipun secara medis bisa berdampak buruk terhadap denyut jantung janin, dalam kepercayaan masyarakat Jawa dan Sunda, kondisi ini justru dianggap membawa keistimewaan bagi bayi tersebut.
Menurut Primbon Jawa, bayi yang lahir dengan kalung usus memiliki keistimewaan tertentu.
Salah satu keistimewaan tersebut adalah kepribadian yang menarik serta kemungkinan membawa keberuntungan.
Bayi kalung usus sering mendapat sebutan sebagai “anak limited edition” karena keistimewaannya ini.
Masyarakat Sunda juga memiliki pandangan serupa terhadap bayi kalung usus. Di tanah Pasundan, bayi tersebut mendapat sebutan bayi Kalakon Sampir.
Masyarakat Sunda meyakini bahwa bayi dengan kalung usus akan memiliki wajah dan postur tubuh yang bagus saat dewasa. Dengan begitu, mereka akan selalu pantas mengenakan busana apa pun dan mudah memperoleh pasangan hidup.
Selain itu, mereka berharap bahwa bayi tersebut akan mendapatkan rezeki yang melimpah hingga menjadi kaya di masa depan. Hal ini lantaran kepercayaan bahwa itu merupakan kalung pemberian dari langit.
Kepercayaan serupa juga ada di Tiongkok. Di sana, usus yang melilit leher bayi saat lahir dikeringkan dan disimpan sebagai jimat.
Masyarakat Tiongkok meyakini bahwa usus tersebut akan menjadi pengikat rejeki bagi anak, dengan harapan anak tersebut dapat mencapai kesuksesan dengan mudah.
Selain keberuntungan dan kemakmuran, bayi kalung usus konon juga memiliki sifat patuh kepada orang tua.
Anak-anak kalung usus katanya selalu berhutang budi kepada kedua orang tua, karena mereka telah selamat melalui persalinan yang penuh kehati-hatian.
Ketika tumbuh dewasa, orang mempercayai bahwa bayi terlilit tali pusar juga memiliki kharisma yang besar. Mereka akan terlihat berwibawa dan mendapatkan penghormatan dari banyak orang, sehingga cocok untuk menjadi pemimpin di lingkungan sekitarnya.
Selain itu, mereka juga memiliki intuisi yang kuat. Dalam primbon Jawa, bayi yang lahir dengan kalung usus akan secara otomatis memiliki daya penyembuh alami ketika dewasa.
Meskipun tanpa belajar secara formal, mereka dapat secara intuitif mengetahui cara menyembuhkan orang yang sakit.
Keistimewaan lainnya adalah wadah spiritual yang besar bagi bayi kalung usus. Mereka memiliki potensi spiritual yang signifikan.
Namun, pengisian wadah spiritual ini bergantung pada orang tua atau guru mereka untuk mengarahkan anak tersebut agar energi spiritualnya bermanfaat bagi banyak orang. Dengan mudah, mereka akan mengalami kematangan spiritual saat dewasa.
Meskipun keistimewaan bayi kalung usus ini masih bersifat mitos dan kepercayaan, pandangan ini tetap melekat dalam masyarakat Jawa, Sunda, dan China.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"