KONTEKS.CO.ID – Setelah melalui kehamilan dan melahirkan bayi, sekarang ibu memasuki masa nifas. Apakah Anda baru pertama kali atau sudah pernah melahirkan sebelumnya, penting untuk mengetahui apa yang terjadi selama masa ini.
Masa nifas adalah periode mulai dari saat melahirkan hingga pulihnya tubuh dan organ reproduksi. Biasanya berlangsung selama enam minggu atau sekitar 40-42 hari setelah melahirkan, baik melalui proses persalinan normal maupun operasi caesar.
Pola Masa Nifas
Pada masa ini, tubuh ibu mengalami berbagai perubahan, terutama pada organ reproduksi seperti rahim, leher rahim (serviks), dan vagina. Organ-organ tersebut akan berangsur-angsur kembali seperti semula sebelum kehamilan.
Salah satu perubahan yang terjadi adalah keluarnya darah melalui vagina atau sebutannya lokia (lochia), sejak awal masa nifas hingga 2 minggu.
Pada awalnya, lokia memiliki warna merah gelap karena mayoritasnya terdiri dari darah. Lalu, cairan berubah menjadi lebih encer dan berwarna merah muda.
Pada 10-14 hari setelah melahirkan, cairan yang keluar akan berubah menjadi warna kekuningan hingga kecokelatan, yang disebut lokia alba.
Lokia ini terjadi karena rahim menyusut kembali ke ukuran semula setelah melahirkan, baik melalui proses persalinan normal maupun operasi caesar.
Secara umum, volume perdarahan selama masa nifas lebih banyak dibandingkan dengan menstruasi dan berlangsung dalam waktu yang lebih lama.
Namun, volume darah yang keluar dapat bervariasi antara setiap wanita. Ada yang mengalami volume darah yang tidak terlalu banyak dan wajar, tetapi ada juga yang mengalami volume darah yang cukup banyak.
Perlu diketahui bahwa lokia tidak berbau menyengat dan biasanya keluar setiap hari selama 2-3 minggu pertama masa nifas.
Beberapa wanita mengeluarkan lokia dalam jumlah yang stabil selama enam minggu setelah melahirkan, sementara yang lain mungkin mengalami peningkatan volume darah lokia pada hari ke-7 hingga hari ke-14 masa nifas.
Perubahan Tubuh Selama Nifas
Selain lokia, ada juga perubahan lain yang terjadi pada tubuh ibu selama masa nifas. Berikut beberapa contohnya:
- Rasa sakit pada payudara, karena setelah melahirkan payudara dapat terasa kencang dan bengkak.
- Ketidaknyamanan pada vagina tepatnya pada bagian antara vagina dan anus, yaitu perineum, hal ini lantaran mengalami robekan saat persalinan normal.
- Selama masa nifas, Anda mungkin mengalami kontraksi yang mirip dengan kram atau nyeri perut saat menstruasi. Kontraksi ini membantu mencegah perdarahan berlebihan dan membantu proses penyusutan rahim.
- Pembengkakan dan luka pada jaringan sekitar kandung kemih dan uretra dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil selama masa nifas.
- Selama masa nifas, tubuh secara alami akan mengeluarkan cairan keputihan untuk menghilangkan darah dan jaringan yang masih tersisa dalam rahim setelah melahirkan.
- Rambut rontok yang mungkin terjadi selama kehamilan dapat berlanjut pada masa nifas. Namun, kondisi ini biasanya akan membaik dalam enam bulan.
- Stretch mark yang muncul selama kehamilan mungkin tidak hilang sepenuhnya, tetapi akan memudar dari merah menjadi lebih terang.
- Melahirkan dapat menyebabkan penurunan berat badan hingga 5 kilogram. Meski tubuh ibu mungkin tidak akan kembali seperti sebelum hamil, namun menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga dapat membantu menjaga berat badan ideal.
- Selama masa nifas, ibu mungkin mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba, perasaan sedih, atau mudah marah. Ini adalah gejala yang umum pada baby blues yang biasanya muncul dalam minggu pertama hingga kedua setelah melahirkan.
Selama masa ini, penting untuk memberikan perawatan diri yang baik, termasuk istirahat yang cukup, pola makan sehat, dan dukungan emosional.
Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan mengenai masa nifas, selalu berkonsultasilah dengan tenaga medis atau dokter Anda.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"