KONTEKS.CO.ID – Dalam menghadapi tantangan pertanian masa depan, konsep pertanian berkelanjutan menjadi semakin penting. Salah satu solusi inovatif yang menjanjikan adalah aquaponik.
Aquaponik menggabungkan budidaya ikan dengan sistem hidroponik, menciptakan hubungan simbiotik antara ikan, tanaman, dan mikroorganisme.
Metode ini telah menunjukkan potensi besar untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia, mengurangi dampak lingkungan, dan memberikan manfaat sosial-ekonomi.
Manfaat Penting Aquaponik.
Artikel ini akan menguraikan beberapa manfaat penting dari sistem aquaponik.
1. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Aquaponik secara signifikan lebih efisien dalam menggunakan sumber daya dari pada metode pertanian konvensional.
Dalam sistem ini, menggunakan air secara tertutup dan dapat mengolah ulang melalui filterisasi dan siklus air. Hal ini mengurangi kebutuhan air hingga 90% dari pada dengan pertanian tradisional.
Selain itu, karena nutrisi berasal dari kotoran ikan yang dikonversi oleh mikroorganisme menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tanaman, penggunaan pupuk kimia dapat menguranginya atau bahkan dihilangkan sepenuhnya.
2. Diversifikasi Produksi
Metode ini memungkinkan petani untuk menghasilkan ikan dan tanaman secara bersamaan, menciptakan sistem yang berkelanjutan dan diversifikasi produksi.
Ikan yang kita budidayakan memberikan sumber protein yang bernilai tinggi, sementara tanaman yang tumbuh secara hidroponik menyediakan sayuran segar dan berkualitas.
Kombinasi ini menciptakan pendapatan tambahan bagi petani dan memperluas pilihan pangan lokal yang tersedia.
3. Pertanian Tanpa Pestisida
Karena melakukan metode ini dalam lingkungan yang terkendali, serangga berbahaya dan hama lainnya lebih mudah mengendalikannya tanpa menggunakan pestisida kimia.
Tanaman yang tumbuh dalam sistem tersebut juga lebih tahan terhadap penyakit dan memiliki pertumbuhan yang lebih baik, karena nutrisi yang seimbang dan kondisi lingkungan yang optimal.
Sehingga hal ini dapat membantu mengurangi penggunaan pestisida dan risiko kontaminasi residu kimia pada hasil panen.
4. Dampak Lingkungan yang Rendah
Metode ini memiliki jejak karbon yang lebih rendah dari pada dengan pertanian konvensional. Karena penggunaan air yang efisien dan pengurangan penggunaan pupuk kimia, emisi gas rumah kaca dapat berkurang.
Selain itu, tidak ada limbah padat yang menjadi hasilnya karena kotoran ikan yang ada dapat berguna sebagai sumber nutrisi tanaman.
Sistem ini juga dapat berlaku dalam ruangan atau area perkotaan dengan skala kecil, sehingga mengurangi transportasi dan jarak tempuh dari produsen ke konsumen.
5. Pemberdayaan Masyarakat dan Edukasi
Jenis metode ini dapat menjadi alat yang kuat untuk pemberdayaan masyarakat dan pendidikan. Sehingga dapat diimplementasikan di daerah perkotaan maupun pedesaan dengan biaya investasi yang terjangkau.
Dengan mempelajari dan mengadopsi sistem ini, masyarakat dapat menghasilkan makanan sendiri, mengurangi ketergantungan pada pasokan luar, dan meningkatkan ketahanan pangan.
Selain itu, pendekatan ini juga menyediakan peluang untuk mengintegrasikan pendidikan lingkungan dan pertanian ke dalam kurikulum sekolah, meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pertanian berkelanjutan di kalangan generasi muda.
Potensi Aquaponik
Kesimpulannya, aquaponik menawarkan potensi besar dalam mendukung pertanian berkelanjutan, sehingga memanfaatkan interaksi yang saling menguntungkan antara ikan, tanaman, dan mikroorganisme, menciptakan sistem yang efisien, diversifikasi produksi, dan ramah lingkungan.
Dengan menerapkan aquaponik, kita dapat memenuhi kebutuhan pangan dunia, mengurangi dampak lingkungan, serta memberikan manfaat sosial-ekonomi yang signifikan.
Peningkatan kesadaran, pendidikan, dan dukungan terhadap metode ini perlu terus berkembang agar potensinya dapat berguna secara maksimal dalam menghadapi tantangan masa depan di bidang pertanian.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"