KONTEKS.CO.ID — Rasa takut naik pesawat terbang merupakan salah satu fobia yang sering terjadi. Data dari Anxiety UK menunjukkan bahwa sekitar satu dari sepuluh orang memiliki ketakutan terbang dengan pesawat.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kecemasan saat melakukan perjalanan udara, seperti turbulensi, pendaratan, lepas landas, claustrophobia, ketinggian, atau kondisi cuaca yang buruk.
Jika Anda mengalami rasa takut naik pesawat terbang, ada kabar baik untuk Anda, seorang pilot memiliki beberapa saran yang dapat membantu membuat perjalanan Anda sedikit lebih nyaman.
Jerry Johnson, seorang pilot maskapai penerbangan berbasis di Los Angeles, AS, baru-baru ini membagikan waktu terburuk dalam sehari untuk melakukan penerbangan bagi mereka yang mengalami ketakutan terbang.
Dalam laporan Daily Star, Jerry Johnson berbagi rahasia dan tip penerbangan terbaiknya dengan Reader’s Digest, di mana ia menekankan pentingnya menghindari waktu-waktu tertentu yang cenderung memiliki kondisi penerbangan yang bergejolak.
Jerry mengungkapkan bahwa jika Anda merasa cemas saat terbang, disarankan untuk memesan penerbangan pada pagi hari.
Tingkatan terbentuknya turbulensi bisa diakibatkan oleh keadaan hawa yang tidak normal kala terdapatnya pemanasan tanah.
Tidak hanya itu, pada sore hari ada kemampuan yang lebih besar untuk terbentuknya badai petir.
Seorang pilot yang tidak disebutkan namanya juga memberikan saran agar para penumpang yang sering merasa kedinginan duduk di bagian belakang pesawat.
Seorang anggota awak kabin yang berbasis di Texas menjelaskan bahwa aliran udara di dalam pesawat umumnya mengalir dari bagian depan ke bagian belakang.
Mereka juga menyarankan, “Jadi, jika Anda merasa khawatir tentang mendapatkan udara segar atau menghindari kepanasan berlebih, disarankan untuk duduk sejauh mungkin ke depan pesawat.” Biasanya, suhu di dalam pesawat cenderung lebih hangat di bagian belakang.
Patrick Smith merekomendasikan untuk duduk di atas atau di dekat sayap pesawat untuk mendapatkan perjalanan yang lebih lancar.
Menurutnya, tempat yang paling terasa getarannya adalah di bagian belakang pesawat. Ia menjelaskan bahwa pesawat terasa seperti jungkat-jungkit di area tersebut. Di sisi lain, jika duduk di tengah, getaran tersebut tidak terlalu terasa.
Dia juga memberikan jaminan kepada pembaca bahwa turbulensi tidak berbahaya dan ia mengatakan bahwa kemungkinan pesawat jatuh akibat turbulensi adalah “sangat kecil”.
Patrick menambahkan bahwa pilot merasa terkejut dengan seberapa banyak orang yang takut terhadap turbulensi. Tidak mungkin turbulensi menyebabkan kecelakaan.
Patrick menyimpulkan bahwa mereka menghindari turbulensi bukan karena takut sayap pesawat akan jatuh, tetapi karena turbulensi tersebut mengganggu kenyamanan selama penerbangan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"