KONTEKS.CO.ID – Operasi adalah pengalaman yang mempengaruhi baik fisik maupun emosi seseorang. Namun, beberapa orang mengalami depresi setelah operasi, berikut ini alasan dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Meskipun tujuan utama dari operasi adalah untuk memperbaiki kondisi medis, beberapa orang mengalami gejala depresi setelah menjalani prosedur bedah.
Alasan Depresi setelah Operasi
1. Perubahan Fisik
Operasi sering kali menghasilkan perubahan fisik yang signifikan pada tubuh seseorang.
Pemulihan yang lambat, rasa sakit, pembatasan aktivitas fisik, atau perubahan penampilan fisik dapat menyebabkan ketidakpuasan dengan diri sendiri dan menurunkan harga diri.
Ini dapat menjadi faktor yang berkontribusi pada timbulnya gejala depresi.
2. Stres Emosional
Operasi sering kali memicu stres emosional yang signifikan. Ketidakpastian mengenai hasil operasi, kekhawatiran tentang kemungkinan komplikasi, atau ketidakmampuan untuk menjalani kegiatan sehari-hari secara normal dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan.
Stres kronis yang dialami selama periode pemulihan dapat menjadi pemicu depresi.
3. Perubahan Keseimbangan Kimia Otak
Operasi dan pemulihan dapat mempengaruhi keseimbangan kimia otak, termasuk penurunan kadar serotonin yang terkait dengan depresi.
Perubahan pada produksi dan regulasi neurotransmiter ini dapat berkontribusi pada timbulnya gejala depresi.
4. Rasa Tergantung pada Orang Lain
Pada beberapa kasus, seseorang yang menjalani operasi mungkin menjadi lebih tergantung pada bantuan orang lain untuk menjalani kegiatan sehari-hari.
Rasa ketergantungan ini dapat menyebabkan perasaan kehilangan kontrol dan merasa terbatas, yang pada gilirannya dapat memicu gejala depresi.
5. Riwayat Depresi atau Gangguan Mental
Orang yang memiliki riwayat depresi atau gangguan mental sebelum operasi mungkin lebih rentan terhadap timbulnya gejala depresi pasca-operasi.
Proses stres dan perubahan yang terkait dengan operasi dapat memperburuk kondisi yang sudah ada sebelumnya.
Penting untuk dicatat bahwa setiap individu bereaksi secara berbeda terhadap operasi, dan tidak semua orang akan mengalami depresi.
Namun, jika seseorang mengalami gejala depresi setelah operasi, penting untuk mencari bantuan medis.
Tim medis dapat memberikan dukungan, mengidentifikasi faktor pemicu, dan merancang rencana pengobatan yang sesuai, seperti terapi psikologis, obat-obatan, atau kombinasi keduanya untuk mengelola gejala depresi dan mendukung pemulihan yang optimal.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"