KONTEKS.CO.ID – Nasi kuning, makanan tradisional Indonesia yang memiliki makna khusus sebagai simbol syukuran atau perayaan dalam masyarakat.
Makanan ini sering disajikan dalam acara-acara penting seperti pernikahan, ulang tahun, kelahiran, atau merayakan keberhasilan tertentu.
Selain itu, hidangan ini juga sering ditemui saat perayaan hari raya keagamaan seperti Idul Fitri atau Idul Adha.
Makna Nasi Kuning
Hidangan ini memiliki makna yang dalam dalam budaya Indonesia. Warna kuning melambangkan keceriaan, kekayaan, dan keberuntungan.
Biasanya nasi ini disajikan dalam bentuk tumpeng, yaitu nasi yang diatur menyerupai gunung dengan lauk-pauk yang beragam di sekitarnya. Gunung tumpeng melambangkan harapan dan keberhasilan dalam hidup.
Selain itu, lauk-pauk yang disajikan bersama nasi kuning juga memiliki makna tersendiri.
Beberapa lauk-pauk yang sering ditemani nasi kuning adalah ayam goreng, telur dadar, sambal, ikan, dan kerupuk.
Lauk-pauk ini melambangkan kelimpahan rezeki, keberagaman, dan keharmonisan dalam hidup.
Saat makan hidangan ini dalam acara syukuran, masyarakat Indonesia juga sering melantunkan doa-doa dan ucapan syukur sebagai bentuk rasa terima kasih atas berkat yang diterima.
Makanan ini menjadi simbol penghargaan dan penghormatan kepada Tuhan serta ungkapan rasa terima kasih kepada para tamu yang hadir.
Nasi kuning sebagai makanan syukuran di masyarakat Indonesia bukan hanya sekadar hidangan lezat, tetapi juga memiliki makna mendalam sebagai simbol keceriaan, kelimpahan, keberuntungan, dan rasa syukur.
Makanan ini memperkuat ikatan sosial antara keluarga, kerabat, dan tetangga, serta mengingatkan pentingnya bersyukur atas segala berkat yang diterima dalam kehidupan sehari-hari.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"