KONTEKS.CO.ID — Tumpeng adalah makanan tradisional Indonesia yang memiliki makna dan keistimewaan tersendiri.
Tumpeng umumnya berupa gunungan nasi kuning yang dihiasi dengan berbagai lauk-pauk di sekitarnya.
Makanan ini sering disajikan dalam acara-acara penting seperti perayaan ulang tahun, pernikahan, syukuran, atau merayakan keberhasilan.
Asal Mula dan Makna Tumpeng
Ini bisa kamu telusuri ke zaman Hindu-Budha di Indonesia. Makanan ini konon berasal dari upacara persembahan berupa gunungan makanan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.
Pertama, Bentuknya yang menyerupai gunung melambangkan harapan dan keberhasilan dalam hidup.
Kedua, Selain makna religiusnya, hidangan ini juga memiliki manfaat sosial dan budaya. Makanan ini dapat mempererat hubungan antar anggota keluarga, kerabat, dan teman-teman.
Ini dianggap sebagai simbol persatuan dan kebersamaan dalam masyarakat Indonesia.
Ketiga, Tumpeng juga mencerminkan kekayaan kuliner Indonesia yang beragam. Lauk-pauk yang digunakan, mulai dari ayam, ikan, telur, sayuran, sambal, hingga kerupuk.
Setiap lauk-pauk tersebut melambangkan berbagai aspek kehidupan, seperti kelimpahan rezeki, keberagaman, dan keharmonisan.
Di Indonesia, makan tumpeng tidak hanya sekadar menyantap makanan lezat, tetapi juga melibatkan serangkaian ritual dan tradisi.
Sebelum memulai makan, seringkali dilakukan doa bersama dan ucapan syukur. Bagian puncak tumpeng yang dinamakan “sanggan” biasanya dihadiahkan kepada tamu kehormatan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan.
Makanan ini mengajarkan nilai-nilai sosial, kebersamaan, dan pentingnya menghormati serta berterima kasih atas berkat yang diterima.
Tumpeng juga mencerminkan kekayaan kuliner Indonesia yang unik dan beragam, menjadikannya salah satu warisan budaya yang patut dilestarikan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"