KONTEKS.CO.ID – Kanker tenggorokan adalah jenis kanker yang berkembang di jaringan tenggorokan, yaitu tabung yang menghubungkan rongga mulut dan hidung dengan paru-paru.
Kanker ini dapat muncul di bagian atas tenggorokan (nasofaring), tengah tenggorokan (orofaring), atau bagian bawah tenggorokan (laring).
Kanker tenggorokan dapat mempengaruhi pria dan wanita dari berbagai usia, tetapi lebih umum pada usia di atas 50 tahun.
Mengetahui gejala, penyebab, diagnosis, dan pengobatan kanker tenggorokan dapat membantu dalam deteksi dini dan penanganan yang tepat.
Gejala Kanker Tenggorokan
Gejala kanker tenggorokan dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan stadium kankernya. Beberapa gejala yang umumnya terkait dengan kanker tenggorokan meliputi:
Perubahan Suara: Suara serak, berdengung, atau suara lemah yang tidak kunjung membaik.
Nyeri Tenggorokan: Nyeri atau sensasi terbakar di tenggorokan yang berlangsung lebih dari dua minggu.
Sulit Menelan: Kesulitan atau nyeri saat menelan makanan atau minuman.
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau rahang.
Batuk atau Batuk Darah: Batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu atau batuk darah.
Berat Badan Menurun: Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
Penyebab Kanker Tenggorokan
Kanker tenggorokan disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali di jaringan tenggorokan. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kanker tenggorokan meliputi:
Merokok dan Konsumsi Alkohol: Merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan merupakan faktor risiko utama kanker tenggorokan.
Infeksi Human Papillomavirus (HPV): Beberapa jenis HPV terkait dengan peningkatan risiko kanker tenggorokan.
Paparan Asap dan Polusi Udara: Terpapar asap rokok, polusi udara, atau bahan kimia beracun lainnya dapat meningkatkan risiko kanker tenggorokan.
Usia: Kanker tenggorokan lebih umum terjadi pada usia di atas 50 tahun.
Riwayat Keluarga: Jika ada riwayat kanker tenggorokan dalam keluarga, risiko seseorang dapat meningkat.
Diagnosis Kanker Tenggorokan
Jika seseorang mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki faktor risiko yang tinggi, dokter akan melakukan serangkaian tes dan pemeriksaan untuk mendiagnosis kanker tenggorokan. Langkah-langkah diagnostik yang umum meliputi:
Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa tenggorokan, leher, dan mulut pasien untuk melihat adanya benjolan atau perubahan abnormal lainnya.
Biopsi: Pengambilan sampel jaringan yang mencurigakan untuk dianalisis di bawah mikroskop guna mencari tanda-tanda kanker.
Endoskopi: Penggunaan tabung fleksibel yang dilengkapi kamera (endoskop) untuk melihat langsung dalam tenggorokan dan mendapatkan gambaran lebih jelas tentang kondisi kesehatannya.
Pemeriksaan Penunjang: Pencitraan seperti CT scan, MRI, atau PET scan dapat membantu menentukan stadium dan penyebaran kanker.
Pengobatan Kanker Tenggorokan
Pilihan pengobatan untuk kanker tenggorokan tergantung pada jenis, ukuran, dan stadium kankernya, serta kondisi kesehatan pasien. Beberapa opsi pengobatan meliputi:
Operasi: Pengangkatan tumor dan jaringan yang terkena kanker.
Radioterapi: Penggunaan sinar energi tinggi untuk menghancurkan sel kanker.
Kemoterapi: Penggunaan obat-obatan kanker untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker.
Terapi Target: Penggunaan obat-obatan yang ditargetkan untuk merusak sel kanker dengan lebih spesifik.
Imunoterapi: Menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"