KONTEKS.CO.ID — Pemanis alternatif atau pemanis buatan adalah zat kimia yang digunakan sebagai pengganti gula dalam makanan dan minuman untuk memberikan rasa manis tanpa atau dengan sedikit kalori.
Beberapa pemanis alternatif yang umum digunakan adalah aspartam, sukralosa, sakarin, aksesulfam K, dan stevia.
Penggunaan pemanis alternatif telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena dianggap sebagai opsi yang lebih rendah kalori bagi orang yang ingin mengurangi konsumsi gula.
Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah pemanis alternatif aman dikonsumsi?
Pertama-tama, perlu dicatat bahwa otoritas kesehatan di banyak negara telah menyetujui penggunaan beberapa pemanis alternatif sebagai bahan tambahan makanan yang aman dalam batas-batas tertentu.
Di bawah ini, kita akan membahas beberapa pemanis alternatif yang umum digunakan dan apa yang diketahui tentang keamanannya.
1. Aspartam
Aspartam adalah salah satu pemanis buatan yang paling banyak digunakan saat ini. Ini ditemukan dalam banyak produk makanan rendah kalori dan tanpa kalori, seperti minuman ringan, permen karet, dan makanan penutup.
Organisasi kesehatan seperti FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan) di Amerika Serikat, dan EFSA (Badan Keamanan Makanan Eropa) telah menyatakan bahwa aspartam aman untuk dikonsumsi oleh sebagian besar populasi.
Namun, orang dengan fenilketonuria (PKU), suatu kelainan genetik langka, harus menghindari aspartam karena tubuh mereka tidak dapat memetabolisme asam amino fenilalanin yang terkandung dalam aspartam.
2. Sukralosa
Sukralosa juga merupakan pemanis buatan yang dibuat dengan menggantikan tiga atom hidrogen dan oksigen pada molekul gula dengan atom klorin. Ini memberikan rasa manis tanpa kalori dan tidak dianggap sebagai karbohidrat oleh tubuh.
Sukralosa telah disetujui sebagai pemanis makanan oleh banyak lembaga kesehatan, termasuk FDA dan EFSA, dan dianggap aman untuk dikonsumsi oleh sebagian besar orang.
3. Sakarin
Sakarin telah digunakan sebagai pemanis buatan selama lebih dari satu abad. Penelitian awal pada tikus menunjukkan hubungan antara konsumsi sakarin dan perkembangan kanker kandung kemih, tetapi penelitian lebih lanjut pada manusia menemukan hasil yang berbeda.
Beberapa lembaga kesehatan, termasuk FDA, telah menyatakan bahwa sakarin aman untuk dikonsumsi dalam batas tertentu.
Namun, ada beberapa pengecualian, dan individu dengan riwayat kanker kandung kemih atau masalah kesehatan tertentu mungkin harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi sakarin.
4. Aksesulfam K
Aksesulfam K adalah pemanis buatan yang memiliki stabilitas tinggi dalam panas dan asam. Itu juga tidak digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi.
Berbagai otoritas kesehatan, termasuk FDA dan EFSA, telah menyatakan bahwa aksesulfam K aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang ditentukan.
5. Stevia
Stevia adalah pemanis alami yang diekstrak dari daun tanaman stevia. Ini adalah pilihan populer bagi mereka yang ingin menghindari pemanis buatan.
Banyak negara telah menyetujui penggunaan stevia sebagai pemanis makanan, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa stevia mungkin memiliki beberapa manfaat kesehatan, termasuk pengendalian gula darah.
Pemanis alternatif telah diuji secara ekstensif untuk keamanan dan banyak negara menganggapnya aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Namun, seperti halnya dengan semua hal, konsumsi yang berlebihan harus dihindari. Individu dengan kondisi kesehatan khusus atau alergi tertentu harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan pemanis alternatif.
Penting untuk selalu membaca label produk dan mengonsumsi pemanis alternatif dengan bijaksana sebagai bagian dari pola makan sehat dan seimbang secara keseluruhan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"