KONTEKS.CO.ID —Â Penyakit Alzheimer adalah gangguan otak yang mengakibatkan penurunan kemampuan mengingat, penurunan fungsi berpikir dan berbicara, serta perubahan dalam perilaku.
Penyakit ini cenderung memburuk seiring berjalannya waktu, hingga akhirnya mengakibatkan penderitanya kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari.
Meskipun banyak yang mengetahui tentang penyakit ini, namun penyebabnya masih belum diketahui pasti dan sedang dipecahkan oleh para ilmuwan.
Dalam artikel ini seperti disarikan dari berbagai sumber, kita akan menjelajahi faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab penyakit Alzheimer.
- Plak Amyloid Beta
Salah satu karakteristik utama Alzheimer adalah akumulasi plak amyloid beta di otak. Protein ini terbentuk menjadi senyawa yang disebut beta-amyloid, yang kemudian mengumpul di antara sel-sel otak. Plak ini mengganggu komunikasi antara sel-sel otak dan mengganggu fungsi normal, menyebabkan peradangan dan kerusakan sel saraf.
- Klaster Tau
Selain plak amyloid beta, tangles tau juga menjadi tanda khas Alzheimer. Ini adalah akumulasi abnormal protein tau di dalam sel saraf, yang mengganggu struktur sel dan menghambat jalur komunikasi di dalam otak. Tangles tau dapat mengganggu transportasi nutrisi dan zat kimia yang diperlukan oleh sel otak, menyebabkan kematian sel saraf.
- Kerusakan Oksidatif
Kerusakan oksidatif terjadi ketika reaksi kimia berlebihan dalam tubuh menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas ini dapat merusak sel-sel otak dan membran sel, serta memicu peradangan. Kerusakan oksidatif diyakini berperan dalam perkembangan penyakit Alzheimer.
- Inflamasi Kronis
Peradangan kronis atau inflamasi yang berkepanjangan dalam tubuh dapat merusak sel-sel otak dan memicu proses patologis yang terkait dengan Alzheimer. Sistem kekebalan tubuh yang berlebihan dapat merusak sel-sel otak yang seharusnya dilindungi.
- Faktor Genetik
Genetika juga memainkan peran penting dalam risiko mengembangkan Alzheimer. Mutasi dalam gen yang terkait dengan produksi beta-amyloid atau metabolisme protein tau dapat meningkatkan risiko penyakit ini. Risiko juga bisa meningkat jika ada riwayat keluarga dengan riwayat Alzheimer.
- Faktor Gaya Hidup
Beberapa faktor gaya hidup juga dapat memengaruhi risiko Alzheimer. Kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, merokok, dan kurangnya rangsangan kognitif dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
- Kondisi Penyerta
Beberapa kondisi penyerta seperti diabetes tipe 2, hipertensi, obesitas, dan penyakit kardiovaskular telah terhubung dengan risiko Alzheimer. Kesehatan yang buruk secara keseluruhan dapat mempercepat perkembangan penyakit.
- Usia Lanjut
Usia adalah faktor risiko terbesar untuk Alzheimer. Semakin tua seseorang, semakin tinggi risiko mengembangkan penyakit ini. Meskipun tidak semua orang lanjut usia mengalami Alzheimer, risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
Meskipun belum ada penemuan yang pasti mengenai penyebab utama penyakit Alzheimer, penelitian terus berlanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada perkembangan penyakit ini.
Memahami penyebab potensial dapat membantu mengembangkan strategi pencegahan dan perawatan yang lebih efektif. Bagi mereka yang memiliki risiko genetik atau faktor risiko lainnya, penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat dan menjaga kesehatan otak serta tubuh secara keseluruhan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"