KONTEKS.CO.ID – Masyarakat Denmark sering kali diakui sebagai salah satu masyarakat yang penuh kepercayaan dan memegang teguh prinsip kebebasan. Filosofi ini tercermin dalam pendidikan anak-anak, pola asuh, dan kehidupan sehari-hari.
Pendekatan ini, dikenal sebagai “The Danish Way of Parenting” memiliki dampak positif pada pembentukan karakter anak-anak dan interaksi sosial dalam masyarakat.
Mengutip dari laman thedanishway, ada dua kunci utama dalam pola asuh yang orang Denmark lakukan selama bertahun-tahun. Berikut ini kedua kunci tersebut.
2 Kunci Utama Pola Asuh Orang Denmark
1. Kepercayaan
Salah satu aspek kunci dari pola asuh orang Denmark adalah kepercayaan. Orang Denmark memiliki kepercayaan yang tinggi pada satu sama lain dan pada sistem yang ada.
Mereka mempraktikkan sikap yang terbuka dan merasa nyaman untuk memberikan kepercayaan kepada orang lain.
Dalam konteks pendidikan anak-anak, hal ini tercermin dalam memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk belajar dari pengalaman mereka sendiri, membuat keputusan, dan mengambil tanggung jawab.
2. Prinsip kebebasan
Ini juga berjalan seiring dengan nilai-nilai kemandirian. Anak-anak Denmark diajarkan untuk memiliki kemandirian sejak dini, sehingga mereka tumbuh dengan kemampuan mengambil inisiatif dan berpikir kritis.
Dalam “The Danish Way of Parenting” , orang tua memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk mengeksplorasi minat mereka sendiri. Bahkan juga untuk membuat pilihan dan mengambil risiko yang sehat dalam lingkungan yang mendukung.
Konsep kebebasan dalam masyarakat Denmark juga mendukung terbentuknya ikatan sosial yang kuat. Orang Denmark memiliki kebiasaan untuk berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil, seperti klub olahraga atau organisasi komunitas.
Ini memberikan kesempatan bagi anak-anak dan orang dewasa untuk belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan menghargai perbedaan.
Oleh karena itu, “The Danish Way of Parenting” menawarkan pandangan tentang bagaimana masyarakat yang penuh kepercayaan.
Pola asuh ini mendukung kebebasan yang dapat membentuk karakter anak-anak. Sehingga, mereka menjadi individu yang mandiri, berpikiran terbuka, dan berempati.
Dalam lingkungan seperti ini, anak-anak belajar untuk mempercayai diri mereka sendiri, menghormati orang lain, dan mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"