KONTEKS.CO.ID –Â Beberapa waktu lalu sempat viral, postingan TikTok mengenai penjual Air Nira, Minuman Tradisional Indonesia.
Dalam postingan milik akun tiktok/rarasayas008 tersebut, terlihat penjual Air Nira, Minuman Tradisional Indonesia tersebut adalah seorang kakek-kakek yang membawa bambu panjang berisi air nira.
Sebenarnya, terbuat dari apakah air nira itu dan bagaimana rasanya?
Dikutip dari GNFI, Air nira berasal dari getah tangkai pada bunga keluarga palem seperti aren, kelapa, sagu, lontar, dan lainnya.
Proses Pengambilan Air Nira
Pengambilan air nira, dimulai dengan memukul tangkai tandan untuk mengeluarkan airnya.
Dimulai dengan memukul tangkai, dari pangkal pohon ke arah bunga, hingga bunganya gugur.
Proses ini dapat memakan waktu sekitar sebulan.
Tujuan dari proses tersebut adalah untuk melemaskan pori-pori tangkai, sehingga air nira dapat keluar lebih banyak dan deras.
Pada setiap jenis pohon keluarga palem, waktu panen atau pengambilan air nira dapat berbeda-beda.
Jumlah air nira yang dihasilkan pun tergantung pada kesuburan tanah dan perawatan pohon.
Jika kondisinya baik, satu pohon dapat menghasilkan lebih dari 10 liter air per pengambilan air.
Rasa dari air nira sendiri, memiliki rasa manis dan menyegarkan.
Air nira cocok untuk diminum menggunakan es batu, ketika cuaca sedang panas-panasnya.
Namun, penting untuk diketahui bahwa air nira mudah terfermentasi dan mengandung alkohol.
Karena itu, air nira sering digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan minuman alkohol tradisional seperti Tuak Khas Batak.
Sebelum terfermentasi, air nira memiliki aroma wangi yang khas.
Untuk mencegah fermentasi menjadi alkohol, beberapa penjual air nira menggunakan metode pengawetan alami.
Salah satunya adalah dengan merendam cincangan kayu nangka dalam air nira, yang dimasak hingga cokelat bening.
Air nira yang berfermentasi dan mengandung alkohol, memilki ciri-ciri rasa yang masam bahkan pahit.
Namun jika rasanya masih manis dan segar, air nira masih aman dikonsumsi oleh mereka yang tidak minum alkohol.
Ada juga cara lain untuk mengawetkan air nira agar tidak mengalami fermentasi, yaitu dengan membuat wedang (campuran rempah-rempah) dan memanaskannya.
Namun, cara ini dapat mengubah aroma khas air nira.
Selain menyegarkan dan cocok sebagai pelepas dahaga, air nira yang murni dan belum terfermentasi juga dipercaya memiliki beberapa manfaat kesehatan seperti mengatasi sembelit, sakit perut, demam, dan meningkatkan produksi ASI.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"