KONTEKS.CO.ID — Menstruasi adalah suatu fenomena alami yang dialami oleh sebagian besar wanita di dunia. Siklus menstruasi berlangsung dalam interval sekitar 28 hari dan melibatkan serangkaian perubahan hormon dan fisik yang kompleks dalam tubuh.
Proses ini melibatkan berbagai tahap, termasuk meluruhnya lapisan rahim, perkembangan sel telur matang, ovulasi, dan penebalan kembali lapisan rahim.
Hormon utama yang terlibat dalam mengatur siklus menstruasi adalah estrogen dan progesteron.
Proses Menstruasi, Tahap 1: Menstruasi
Siklus menstruasi dimulai dengan fase menstruasi. Pada tahap ini, lapisan dalam rahim yang disebut endometrium, yang telah dipersiapkan pada siklus sebelumnya untuk menerima sel telur yang dibuahi.
Sel telur ii mulai meluruh dan dikeluarkan dari tubuh melalui vagina. Ini adalah aliran darah yang umumnya berlangsung selama 3-7 hari.
Tahap 2: Proliferasi
Setelah fase menstruasi, tubuh mulai mempersiapkan endometrium untuk menerima sel telur yang baru. Hormon estrogen mulai meningkat, merangsang pertumbuhan kembali lapisan rahim yang lebih tebal dan kaya akan pembuluh darah.
Ini memastikan bahwa rahim siap untuk menerima dan menyokong pertumbuhan janin jika terjadi pembuahan.
Tahap 3: Ovulasi
Ovulasi adalah salah satu tahap penting dalam siklus menstruasi. Sekitar tengah siklus, sekitar hari ke-14 dalam siklus 28 hari, sel telur matang yang telah berkembang di dalam folikel ovarium terlepaskan ke dalam saluran tuba falopi.
Proses ini familiar sebagai ovulasi. Jika sel telur bertemu dengan sperma di dalam saluran tuba falopi, pembuahan bisa terjadi.
Tahap 4: Luteal
Setelah ovulasi, sisa folikel ovarium yang sel telur lepas akan berubah menjadi struktur yang namanya korpus luteum.
Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron, yang membantu mempersiapkan endometrium untuk menerima janin yang mungkin berkembang.
Jika pembuahan terjadi, korpus luteum akan tetap aktif dan menghasilkan progesteron. Namun, jika tidak ada pembuahan, korpus luteum akan menyusut, menyebabkan penurunan hormon progesteron.
Tahap 5: Menstruasi Kembali
Jika pembuahan tidak terjadi dan kadar progesteron menurun, endometrium yang tebal dan kaya akan pembuluh darah mulai meluruh lagi.
Proses ini menyebabkan menstruasi mulai kembali, dan siklus baru dimulai. Siklus menstruasi selanjutnya akan mengulang proses yang sama dengan tahapan yang telah terjelaskan di atas.
Proses Menstruasi: Peran Hormon Estrogen dan Progesteron
Hormon estrogen dan progesteron memiliki peran sentral dalam mengatur siklus menstruasi. Estrogen -produksi ovarium dan berperan dalam merangsang pertumbuhan lapisan rahim selama fase proliferatif. Lalu memengaruhi perkembangan sel telur.
Progesteron, yang juga ovarium produjsi setelah ovulasi, membantu mempertahankan dan mengatur lapisan rahim agar siap untuk implantasi janin.
Jika tidak ada pembuahan, penurunan kadar progesteron memicu meluruhnya lapisan rahim dan mulainya menstruasi.
Memahami tahapan dan peran hormon dalam siklus menstruasi dapat membantu wanita lebih mengenal tubuh mereka dan mengelola kesehatan reproduksi dengan lebih baik.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"