KONTEKS.CO.ID — Tidur adalah saat istirahat yang penting bagi tubuh manusia. Namun, bagaimana jika tidur ternyata menjadi momok yang mengganggu?KOInilah yang terjadi pada mereka yang menderita sleep apnea, sebuah gangguan tidur yang sering kali terabaikan.
Sleep apnea adalah kondisi di mana pernapasan seseorang terganggu oleh periode henti napas berulang selama tidur. Gangguan tidur ini dapat memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.
Apa Itu Sleep Apnea?
Sleep apnea adalah kondisi di mana penderita mengalami gangguan pernapasan yang terjadi secara berulang selama tidur. Ini terjadi ketika saluran napas bagian belakang terhalang atau tiba-tiba menyempit, sehingga menyebabkan henti napas sementara.
Henti napas ini dapat berlangsung hanya beberapa detik atau bahkan lebih dari satu menit.
Setelah itu, penderita akan bangun sejenak atau terjaga dalam keadaan setengah sadar untuk mengambil napas. Namun, mereka seringkali tidak menyadari kejadian ini, sehingga kualitas tidur mereka terganggu.
Jenis Sleep Apnea
Ada beberapa jenis sleep apnea yang umum terjadi, yaitu:
- Sleep Apnea Obstruktif (OSA): Jenis ini merupakan yang paling umum terjadi. OSA terjadi ketika otot-otot di bagian belakang tenggorokan rileks secara berlebihan selama tidur, menyebabkan saluran napas terhalang. Ini bisa terjadi beberapa kali dalam satu malam.
- Sleep Apnea Sentral (CSA): Jenis ini lebih jarang dan terjadi karena gangguan pada otak dalam mengirimkan sinyal ke otot-otot pernapasan. Penderita CSA mungkin akan merasakan henti napas atau sulit bernapas.
- Mixed Sleep Apnea: Ini adalah kombinasi antara OSA dan CSA.
Gejala Sleep Apnea
Gejalanya dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan mungkin tidak selalu terlihat oleh penderita. Beberapa gejala umum yang mungkin terjadi adalah:
- Berhenti napas selama tidur, terkadang diikuti dengan suara mendengkur yang keras saat penderita mulai bernapas kembali.
- Bangun di tengah malam merasa sesak atau tercekik.
- Merasa lelah dan tidak bertenaga sepanjang hari.
- Sakit kepala pagi hari.
- Sulit berkonsentrasi dan mengingat.
- Mood yang buruk.
- Gejala gangguan tidur seperti insomnia.
Dampak dan Pengobatan
Gangguan ini dapat berdampak serius pada kesehatan secara keseluruhan. Penderita dapat mengalami peningkatan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan diagnosa dan pengobatan yang tepat.
Pengobatan untuk gangguan itu dapat mencakup perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan, berhenti merokok, dan menghindari alkohol.
Terapi tidur, seperti menggunakan alat bantu pernapasan (CPAP) yang membantu menjaga saluran napas tetap terbuka selama tidur, juga bisa menjadi pilihan.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejalanya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis.
Memahami gangguan tidur ini dan mengambil tindakan yang tepat adalah langkah awal untuk menjaga kualitas tidur dan kesehatan yang baik.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"