KONTEKS.CO.ID – Work from home (WFH) atau bekerja dari rumah merupakan istilah yang mungkin biasa terdengar di tellinga para freelancer.
Namun, pandemi Covid-19 telah mengubah pandangan banyak perusahaan tentang cara kerja ini. WFH atau remote working, yang tidak hanya berarti bekerja di rumah tetapi juga dari mana saja, telah menjadi norma baru dalam dunia kerja.
Sistem ini mungkin tampak familiar bagi para freelancer, tetapi bagi sebagian besar pekerja yang biasanya hadir di kantor sepanjang hari, konsep WFH ini masih terasa asing. Namun, pandemi mengubah segalanya.
Untuk membatasi kontak antar manusia dan memutus rantai penularan virus, banyak perusahaan terpaksa menerapkan WFH sebagai langkah adaptasi yang mendesak.
Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendetail mengenai apa itu WFH, termasuk kelebihan dan kekurangannya. Ada juga tips untuk tetap produktif saat bekerja dari rumah. Jadi, mari kita simak informasinya hingga tuntas.
Pengertian Work From Home (WFH)
Pada awal tahun 2020, banyak perusahaan yang bukan sektor esensial harus menerapkan WFH. Kebijakan pembatasan jarak fisik oleh pemerintah membuat bekerja dari rumah menjadi satu-satunya opsi untuk mempertahankan operasional perusahaan.
Bagi kebanyakan pekerja kantor, WFH adalah konsep baru yang memiliki segi positif dan tantangan tersendiri. Oleh karena itu, menjalani WFH membutuhkan koordinasi dan kerja sama tim yang lebih kuat agar sistem kerja ini tetap efisien dan efektif.
Setelah pandemi mereda, sejumlah perusahaan justru memutuskan untuk terus mengadopsi sistem WFH. Keputusan ini terutama terkait dorongan potensi penghematan biaya operasional melalui sistem kerja jarak jauh ini.
Sejarah Singkat WFH
Meskipun banyak yang mengasumsikan bahwa WFH hanya muncul sebagai respons terhadap pandemi, namun sebenarnya sistem ini sudah ada sejak tahun 1970-an.
WFH sudah menjadi praktik yang penerapannya oleh home industry atau perusahaan-perusahaan kecil yang memproduksi barang dalam skala terbatas.
Pada abad ke-17, home industry banyak berkembang dengan menggunakan rumah sebagai tempat produksi, termasuk di lantai atas, gudang, dan pekarangan.
Kemudian, pekerja kantoran mulai mengadopsi WFH untuk menghemat biaya perjalanan dan memaksimalkan efektivitas komunikasi.
Ide konsep WFH pertama kali tercetus oleh Jack Nilles, seorang mantan insinyur NASA. Konsep ini awalnya dikenal dengan istilah “telecommute” dan bertujuan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas serta memaksimalkan penggunaan teknologi komunikasi.
Seiring perkembangan teknologi, WFH semakin populer dan menjadi alternatif untuk mengurangi penggunaan energi dan memperbaiki keseimbangan kerja-kehidupan. Konsep ini memiliki banyak manfaat, termasuk fleksibilitas waktu kerja dan peningkatan produktivitas.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"