KONTEKS.CO.ID – Rambut adalah mahkota alami setiap individu, tetapi seringkali kita menemukan masalah rambut rontok yang dapat mengganggu penampilan dan kesehatan kulit kepala.
Meskipun banyak orang mengaitkan rambut rontok dengan produk perawatan yang salah.
Ternyata ada sejumlah penyakit serius yang dapat menjadi penyebab utama kerontokan rambut.
Penting untuk memahami bahwa rambut adalah cerminan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sehingga kondisi kesehatan tertentu dapat memengaruhi pertumbuhan dan kekuatan rambut kita.
Berikut ini daftar beberapa penyakit yang menyebabkan rambut rontok.
1. Anemia
Penyakit anemia, sebuah kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan zat besi, dapat menjadi salah satu penyebab rambut rontok yang serius.
Zat besi adalah nutrisi penting yang berperan dalam membantu sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk folikel rambut.
Sehingga kurangnya zat besi dapat mengganggu pasokan oksigen ke akar rambut, menyebabkan rambut menjadi lemah dan mudah rontok.
Penting untuk mengidentifikasi gejala anemia, seperti kelelahan ekstrem dan kulit pucat, serta mengonsumsi makanan yang kaya zat besi.
2. Alopecia Areata
Selanjutnya ada Alopecia areata adalah penyakit autoimun yang dapat mengakibatkan kerontokan rambut karena sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut.
Kondisi ini bisa muncul secara mendadak dan mengakibatkan pola melingkar halus atau bintik pitak pada kulit kepala, jenggot, bulu mata, dan area tubuh lainnya.
Sehingga penanganan alopecia areata melibatkan pengelolaan respons autoimun tubuh dengan bantuan medis dan perawatan tertentu.
3. Androgenetic Alopecia
Kemudian ada Androgenetic alopecia, atau yang sering terkenal sebagai kebotakan pola pria dan wanita, memiliki basis genetik yang kuat.
Hormon di dalam tubuh, khususnya hormon androgen, dapat memengaruhi pertumbuhan rambut.
Pada pria, kerontokan rambut ini biasanya terjadi di area pelipis dan puncak kepala, sedangkan pada wanita, rambut biasanya menipis secara merata.
Meskipun banyak faktor yang memengaruhi perkembangan kondisi ini, perawatan medis dan perubahan gaya hidup tertentu dapat membantu mengurangi kerontokan.
4. Hipotiroidisme
Hormon tiroid berperan penting dalam regulasi metabolisme tubuh dan pertumbuhan rambut.
Sehingga ketika seseorang mengalami hipotiroidisme, di mana produksi hormon tiroid rendah.
Umumnya ini dapat mengganggu pertumbuhan rambut dan menyebabkan rambut menjadi rapuh serta mudah rontok.
Gejala lain dari hipotiroidisme termasuk kelelahan, penurunan berat badan, dan kulit kering.
Oleh sebab itu, pengelolaan kondisi ini melibatkan pengobatan hormon tiroid dan pemantauan medis.
5. Anagen Effluvium
Selanjutnya penyakit Anagen effluvium terjadi sebagai efek samping dari beberapa bentuk perawatan medis, seperti kemoterapi yang digunakan dalam pengobatan kanker.
Perawatan medis ini dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut, menyebabkan rambut rontok secara signifikan.
Meskipun kerontokan rambut ini bisa sementara dan rambut umumnya tumbuh kembali setelah perawatan selesai.
Akan tetapi hal ini dapat memiliki dampak emosional yang signifikan pada penderitanya.
6. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Penyakit PCOS adalah kondisi hormonal yang umum pada wanita, di mana terjadi ketidakseimbangan hormon ovarium.
Sehingga kondisi ini dapat memengaruhi pertumbuhan rambut dan menyebabkan rambut rontok berlebihan.
Selain itu juga dapat menyebabkan pertumbuhan rambut yang tidak Anda inginkan pada area tertentu, seperti wajah.
PCOS juga dapat menyebabkan gejala lain, termasuk menstruasi tidak teratur, jerawat, dan kista ovarium.
Dalam menghadapi masalah ini, penting untuk tidak hanya fokus pada perawatan luar, tetapi juga memperhatikan kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Jika Anda mengalami kerontokan rambut yang berlebihan atau gejala yang mencurigakan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai.
Kesehatan rambut adalah refleksi dari kesehatan tubuh, dan dengan menjaga tubuh tetap sehat, Anda dapat mencegahnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"