KONTEKS.CO.ID – Apakah kamu merasa otakmu terasa kabur secara kronis dan tidak tidak dapat melakukan tugas-tugas mental seperti biasanya? Jika iya, mungkin mengalami “brain fog” atau kabut otak.
Siapa yang Bisa Mengalami Brain Fog?
Melansir dari The Healthy, Scott Kaiser, MD, seorang dokter dan direktur kesehatan kognitif di Brain Health Center di Pacific Neuroscience Institute di Santa Monica, California.
Ia membantu pasiennya mengatasi “brain fog” sepanjang hari, hal ini merupakan salah satu gejala kognitif yang paling umum dilaporkan oleh pasiennya. Namun dia membuktikan bahwa kabut mental ini dapat menyerang siapa saja, bahkan para ahli.
Sebenarnya, semua orang pernah mengalami kondisi “kebingungan kesadaran” ini, kata Sanam Hafeez, seorang neuropsikolog dan anggota fakultas di Columbia University di New York City.
Apa Itu “Brain Fog”?
Para ahli menggunakan istilah “Brain fog” atau kabut otak untuk menggambarkan perasaan ketidakjelasan mental. Seperti sulit berkonsentrasi, dan kesulitan dalam memproses informasi.
Orang yang mengalami ini sering merasa seperti pikiran mereka tertutupi oleh kabut, sehingga sulit untuk berpikir jernih, fokus, dan berkinerja optimal dalam tugas-tugas mental.
Penyebab
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan “brain fog”, seperti kurang tidur, stres kronis, dan pola makan yang tidak sehat.
Termasuk juga perubahan hormon, efek samping obat-obatan, dan masalah kesehatan seperti depresi, kecemasan, dan gangguan tidur.
Kabut otak juga dapat terjadi sebagai respons terhadap situasi tertentu, seperti perubahan cuaca atau polusi udara yang tinggi.
“Brain fog” adalah keadaan ketidakjelasan mental yang dapat dialami oleh siapa saja. Namun, Â dengan mengadopsi gaya hidup sehat, kamu dapat mengurangi gejala kabut otak dan meningkatkan kesejahteraan mental.
Sebaiknya terapkan gaya hidup sehat seperti menjaga pola tidur yang baik, pola makan yang seimbang, dan mengelola stress.
Jika gejala kabut otak terus berlanjut atau memburuk, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"