KONTEKS.CO.ID – Indeks kualitas udara yang meresahkan telah mendorong banyak orang untuk mencari solusi demi menjaga kesehatan mereka.
Salah satu solusi yang tengah populer adalah penggunaan air purifier atau pembersih udara. Fenomena ini pun telah mendorong masyarakat untuk berlomba-lomba membeli perangkat ini hingga toko-toko kehabisan stok.
Namun, seberapa efektifkah air purifier dalam mengurangi polusi udara? Bagaimana cara kerjanya?
Jika Anda masih ragu untuk memutuskan pembelian, berikut penjelasan tentang cara kerja air purifier dan sejauh mana keefektifannya dalam menyaring udara.
Cara Kerja Air Purifier
Air purifier adalah alat penjernih udara, perangkat yang menggabungkan filter internal dan kipas.
Komponen ini bekerja sama untuk menarik partikel-partikel yang tidak perlu dari udara di dalam ruangan.
Alat ini menyaring dan menghembuskan kembali ke dalam ruangan. Proses ini terjadi secara berulang untuk menjaga kualitas udara.
Partikel yang tersaring oleh air purifier meliputi tungau, debu, serbuk sari, dan partikel-partikel udara yang ukurannya lebih besar.
Beberapa jenis air purifier lengkap dengan filter UV yang bertujuan untuk menghancurkan kuman seperti jamur dan bakteri.
Meskipun terdapat berbagai jenis air purifier di pasaran, secara umum semuanya bekerja dengan prinsip yang sama.
Namun, kapasitas dan performanya dapat bervariasi tergantung pada jenis dan jumlah filter, kemampuan cakupan area, kapasitas menghisap aliran udara, dan fitur-fitur lainnya.
Efektivitas Air Purifier dalam Mengurangi Polusi Udara
Pertanyaan penting yang sering muncul adalah apakah air purifier benar-benar efektif dalam mengurangi polusi udara.
Jawabannya adalah mungkin, namun tingkat efektivitasnya tergantung pada berbagai faktor. Menurut Healthline, faktor-faktor tersebut meliputi:
- Jenis kontaminan di dalam ruangan.
- Sirkulasi udara atau ventilasi di dalam ruangan.
- Ukuran ruangan yang akan Anda bersihkan.
- Jenis dan jumlah filter yang terpasang pada air purifier.
- Tingkat kecepatan aliran udara oleh air purifier (CADR).
- Konsistensi penggunaan air purifier.
Selain itu, keefektifan air purifier juga tergantung pada seberapa sering Anda membersihkan rumah.
Partikel-partikel udara dapat menempel di berbagai permukaan seperti furnitur, dinding, dan langit-langit ruangan yang mungkin tidak terjangkau oleh air purifier.
Jenis Filter pada Air Purifier
Ada beberapa jenis filter yang umum digunakan dalam air purifier. Berikut beberapa di antaranya:
HEPA (High Efficiency Particulate Arrestance): Filter HEPA terdiri dari lapisan benang fiberglass yang mampu menyaring partikel-partikel seperti debu, serbuk sari, dan jamur. Filter ini cocok untuk penderita alergi atau asma.
Karbon: Filter karbon dapat mengurangi polusi udara dengan menyaring asap dan gas berkat karbon granular yang berpori dan luas permukannya.
Filtrasi TiO2: Filter ini menggunakan senyawa titanium dioksida (TiO2) untuk menyaring kuman, asap, dan bau yang tidak sedap.
Ionizer: Perangkat ini menghasilkan ion yang menarik partikel-partikel udara, membantu membunuh bakteri dan virus.
Air purifier dapat mengurangi polusi udara, namun tingkat efektivitasnya dipengaruhi oleh banyak faktor.
Agar lebih efektif, penting untuk mempertimbangkan jenis kontaminan di ruangan, ventilasi ruangan, ukuran ruang, jenis filter yang digunakan, serta konsistensi penggunaan.
Jika Anda berencana untuk membeli air purifier, pilihlah perangkat dengan fitur yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"