KONTEKS.CO.ID – Apakah kamu pernah merasa bahwa ekspresi cinta dan penerimaan cinta dari orang lain melalui sentuhan fisik sangatlah penting bagimu?
Jika iya, besar kemungkinan bahwa love language (bahasa cinta) yang paling berarti bagi kamu adalah “physical touch” atau sentuhan fisik.
Dalam konsep love language ini, sentuhan, pelukan, dan kontak fisik menjadi bahasa utama dalam menyampaikan perasaan cinta dan kasih sayang.
Apabila kamu merasa bahwa sentuhan memiliki makna yang dalam dalam hubunganmu, ada beberapa tanda karakteristik yang mungkin menunjukkan bahwa love language “physical touch” memegang peranan penting dalam kehidupanmu.
Berikut adalah empat tanda kuat yang dapat mengindikasikan bahwa bahasa cinta kamu adalah “physical touch”. Apakah kamu merasa terkait dengan tanda-tanda ini?
1. Perasaan Kesepian yang Mendalam
Salah satu tanda pertama dari love language “physical touch” adalah sering merasakan kesepian yang dalam.
Bagi kamu yang memiliki bahasa cinta ini, kurangnya kontak fisik dapat menyebabkan perasaan kesepian yang dalam.
Terlepas dari banyaknya hubungan sosial yang kamu miliki, kamu mungkin tetap merasa tidak ada yang benar-benar mengerti atau merasa dekat.
Ketika sentuhan kurang, bisa terjadi ketidakpuasan emosional yang signifikan.
Merasa dekat dengan pasangan, keluarga, atau teman-teman melalui sentuhan fisik memberikan kepuasan emosional yang mendalam.
Jika sentuhan ini kurang ada, kamu mungkin merasa bahwa kebutuhan emosionalmu tidak terpenuhi.
2. Kepedulian Terhadap Sentuhan
Sensasi dari sentuhan menjadi lebih dalam dan bermakna bagi individu yang memiliki love language “physical touch”.
Bahasa cinta ini membuatmu menjadi sangat sensitif terhadap setiap kontak fisik. Setiap sentuhan menjadi cara untuk menyampaikan perhatian dan kasih sayang.
Apakah itu sentuhan lembut, pelukan hangat, atau bahkan sentuhan yang spontan, semuanya dapat memicu respons emosional yang kuat dan membangkitkan perasaan positif.
Bagi mereka yang memiliki bahasa cinta ini, sentuhan bukan hanya sekadar kontak fisik, melainkan juga bentuk komunikasi yang kuat. Berbagai jenis sentuhan mampu menyampaikan pesan-pesan yang unik.
3. Gejolak Emosional yang Tidak Stabil
Perubahan suasana hati yang tidak stabil sering kali menjadi ciri khas bagi individu yang mengalami perubahan mood yang tajam.
Love language “physical touch” juga berperan penting di sini. Individu dengan kebutuhan sentuhan fisik yang tinggi cenderung lebih rentan terhadap fluktuasi emosional yang tiba-tiba.
Ketidakcukupan sentuhan atau kurangnya pengakuan terhadap kebutuhan ini dapat memicu perubahan suasana hati yang cepat.
Kurangnya kontak fisik, seperti pelukan atau tepukan, dapat mempengaruhi stabilitas emosionalmu. Sentuhan fisik memiliki kemampuan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas emosional.
4. Hasrat terhadap Sentuhan Non-Intim
Bagi kamu yang memiliki love language “physical touch”, hasrat terhadap sentuhan tidak hanya berkaitan dengan hal-hal intim atau romantis.
Hasrat ini juga meluas pada sentuhan non-intim, seperti pelukan dari teman dekat. Merasakan kontak fisik yang ramah atau sekadar merasakan keberadaan fisik seseorang juga memiliki makna yang dalam.
Ketidakcukupan interaksi fisik dapat menjadi tantangan besar. Kamu mungkin akan merasa tidak puas atau merasa ada yang kurang dalam kehidupan sehari-harimu, terutama pada saat tidak ada cukup sentuhan atau kontak fisik yang kamu butuhkan.
Jadi, apabila kamu merasa bahwa kebahagiaan emosionalmu tumbuh melalui sentuhan fisik, kamu mungkin sangat merasakan keterkaitan dengan tanda-tanda di atas.
Mengenali dan memahami love language ini dapat membantu memperdalam hubungan dengan orang-orang di sekitarmu. Dengan memahaminya, kamu juga akan semakin memahami dirimu sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"