KONTEKS.CO.ID – Polusi udara merupakan ancaman serius terhadap kesehatan manusia, terutama terkait dengan gangguan pernapasan, penyakit jantung, peradangan, dan kanker paru-paru.
Namun, sering kali kita mengabaikan dampak polusi udara terhadap kesehatan mata. Bahan kimia berbahaya yang tersebar di sebagian besar kota dapat berkontribusi pada kerusakan mata yang signifikan.
Dalam konteks kesehatan mata dan polusi udara, kita perlu memahami bahan kimia utama yang umumnya ada di lingkungan perkotaan dan berperan dalam kerusakan mata yang serius.
Beberapa bahan kimia ini meliputi karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO), sulfur dioksida (SO2), asbes, benzena, partikel-partikel udara, arsenik, timbal, dioksin, dan klorofluorokarbon.
Asap, sebagai bentuk polutan, juga dapat mengiritasi mata. Ketika partikel-partikel kecil dalam asap bersentuhan dengan mata, mereka dapat larut dalam air mata, membentuk lapisan pada permukaan mata, dan menyebabkan masalah kesehatan.
Dampak polusi udara terhadap mata sangat beragam. Gejala yang lebih ringan meliputi rasa terbakar, mata kemerahan, iritasi, dan mata berair.
Namun, dengan paparan yang berkelanjutan, gejala dapat memburuk dan menyebabkan gatal, mata berair secara terus-menerus, sensasi seperti ada pasir di mata, dan bahkan meningkatkan risiko infeksi.
Pada kasus yang lebih serius, paparan jangka panjang dapat menyebabkan masalah penglihatan, termasuk gangguan penglihatan warna dan masalah refraksi.
Di beberapa orang, polusi udara dapat memicu reaksi alergi yang menyebabkan mata kemerahan, gatal, bengkak, dan ketidakmampuan untuk membuka mata dengan nyaman.
Pentingnya diakui bahwa paparan polusi udara dalam jangka panjang juga dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mata.
Salah satu masalah umum yang dapat timbul adalah sindrom mata kering (Dry Eye Syndrome, DES).
Sindrom ini terjadi ketika mata tidak dapat memproduksi cukup air mata untuk menjaga kelembaban dan kesehatan mata.
Hal ini dapat menyebabkan mata kemerahan, nyeri, peradangan, serta sensitivitas terhadap cahaya, angin, dan asap.
Dalam beberapa kasus, lendir dapat terbentuk di sekitar mata. Bahkan, katarak dan kanker adalah dampak serius lainnya yang terkait dengan paparan polusi udara terhadap mata.
Langkah Pencegahan
Jika ingin mengurangi dampak polusi udara pada mata, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, ketika tingkat polusi tinggi, usahakan untuk tetap berada di dalam ruangan.
Saat harus keluar, gunakan kacamata pelindung (dan bukan lensa kontak) untuk mencegah debu dan partikel lain masuk ke mata.
Jika terjadi iritasi, gunakan kompres dingin pada mata dan obat tetes mata yang sesuai untuk meredakan gejala.
Dengan kesadaran tentang dampak polusi udara pada kesehatan mata, dapat mengambil langkah pencegahan untuk melindungi mata kita dari kerusakan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"