KONTEKS.CO.ID – Keringat dingin atau diaphoresis adalah suatu kondisi saat seseorang mengalami kedinginan pada tubuh saat berkeringat secara tidak normal, terlepas dari suhu lingkungan.
Fenomena ini biasanya terjadi ketika seseorang mengalami situasi yang menimbulkan rasa cemas atau stres.
Meskipun keringat dingin merupakan respons alami tubuh untuk mengatur suhu dan melindungi diri namun juga bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan serius.
Penyakit yang Bisa Menimbulkan Gejala Keringat Dingin
Ada beberapa kondisi medis yang dapat memicu gejala keringat dingin. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Vertigo
Penyakit Vertigo adalah sensasi pusing seperti perasaan berputar atau lingkungan sekitar yang terasa bergerak.
Kondisi ini dapat penyebabnya terdapat pada masalah telinga bagian dalam atau gangguan pada sistem saraf pusat.
Ketika terjadi vertigo maka keringat dapat muncul sebagai bagian dari respons tubuh terhadap perubahan sensasi dan keseimbangan.
2. Syok
Kondisi syok adalah keadaan darurat medis saat tubuh mengalami tekanan darah rendah yang signifikan.
Penyebab syok ini ada berbagai hal, seperti perdarahan hebat, infeksi berat, atau cedera parah.
Kondisi ini mengakibatkan organ-organ tubuh tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup sehingga menghasilkan keringat dingin sebagai respons tubuh terhadap ancaman serius.
2. Mual
Meskipun mual biasanya kita anggap sebagai gejala ringan, namun ketika berhubungan dengan keringat dingin maka hal ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Penyebab mual dapat berbagai kondisi, seperti gangguan pencernaan, migrain, atau efek samping obat-obatan tertentu.
3. Sepsis
Penyakit sepsis adalah respons berlebihan tubuh terhadap infeksi, yang dapat mengakibatkan peradangan sistemik dan gangguan pada aliran darah.
Kondisi ini dapat mempengaruhi suplai darah dan oksigen ke organ-organ vital, menyebabkan keringat dingin sebagai respons adaptif tubuh.
4. Migrain
Jenis sakit kepala parah atau migrain yang sering disertai gejala lain, seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya.
Selama serangan migrain, tubuh dapat merespons dengan menghasilkan keringat sebagai reaksi terhadap rasa sakit yang intens.
Gejala Lainnya
5. Stres atau Kecemasan
Mengalami stres atau kecemasan yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi tubuh yang melibatkan pelepasan hormon adrenalin.
Hal ini dapat mengganggu keseimbangan termoregulasi tubuh dan menyebabkan keringat pada tubuh Anda.
Kondisi ini dapat terjadi dalam situasi-situasi yang menekan, seperti tuntutan pekerjaan atau masalah pribadi.
6. Pingsan (Sinkop)
Ini terjadi ketika pasokan oksigen ke otak tiba-tiba terganggu yang pemicunya seperti dehidrasi, kelelahan, atau masalah jantung.
7. Nyeri Akibat Cedera Serius
Terakhir rasa nyeri yang parah akibat cedera, seperti patah tulang atau benturan keras, dapat menyebabkan tubuh mengalami reaksi stres dan pelepasan hormon adrenalin.
Ini dapat menyebabkan keringat dingin sebagai bagian dari mekanisme pertahanan tubuh terhadap rasa sakit dan potensi bahaya.
Penting untuk ingat bahwa keringat dingin adalah gejala yang dapat mengindikasikan berbagai masalah kesehatan yang serius.
Jika Anda mengalami keringat dingin yang tidak biasa dan terus-menerus, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Tindakan pencegahan dan penanganan dini dapat membantu menghindari komplikasi lebih lanjut yang mungkin timbul akibat kondisi medis yang mendasarinya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"