KONTEKS.CO.ID —Â Teori Stres Lazarus. Stres, siapa yang tidak mengalaminya? Sebagai makhluk sosial yang hidup di tengah masyarakat penuh tekanan, kita seringkali berhadapan pada situasi pemicu stres.
Untuk mengatasi stres, penting bagi kita untuk memahami bagaimana respons emosional bekerja dalam menghadapi tekanan.
Salah satu teori yang menguraikan konsep ini adalah Teori Stres Lazarus. Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang teori ini dan bagaimana kita dapat menggunakannya untuk mengelola stres dalam kehidupan sehari-hari.
Teori Stres Lazarus: Pengenalan
Teori Stres Lazarus pertama kali psikolog Amerika, Richard Lazarus, kembangkan. Ini merupakan suatu kerangka kerja yang membahas bagaimana individu mengevaluasi dan merespons situasi yang ternilai stresor.
Teori ini menekankan peran penting evaluasi kognitif dalam pengalaman stres. Menurut Lazarus, stres terjadi ketika individu menganggap bahwa tuntutan situasi melebihi sumber daya yang mereka miliki.
Respons Emosional Terhadap Stres
1. Evaluasi Primordial
Dalam menghadapi situasi stres, langkah pertama yang dilakukan individu adalah evaluasi primordial. Ini adalah tahap di mana kita secara spontan dan cepat menilai apakah situasi tersebut merupakan ancaman atau tidak. Evaluasi ini biasanya berlangsung tanpa disadari dan dapat berpengaruh pada respons emosional awal kita terhadap stres.
2. Evaluasi Sekunder
Setelah evaluasi primordial, individu melakukan evaluasi sekunder yang lebih rinci. Pada tahap ini, kita mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang situasi stres.
Lalu mencoba mengidentifikasi apakah kita memiliki sumber daya untuk menghadapinya. Evaluasi ini mencakup pertimbangan terhadap kemampuan diri, dukungan sosial, dan strategi yang dapat tergunakan untuk mengatasi stres.
3. Respons Emosional
Setelah evaluasi sekunder, individu akan merespons situasi stres dengan respons emosional yang sesuai. Respons ini dapat berupa kecemasan, marah, ketakutan, atau berbagai perasaan lainnya.
Respons emosional ini dapat berbeda-beda antara individu karena hasil dari evaluasi sekunder yang berbeda pula.
Mengelola Stres dengan Teori Stres Lazarus
Bagaimana kita dapat menggunakan konsep Teori Stres Lazarus untuk mengelola stres dalam kehidupan sehari-hari? Berikut beberapa tips:
1. Kesadaran Diri
Pertama-tama, penting untuk meningkatkan kesadaran diri terhadap bagaimana kita mengevaluasi situasi stres. Apakah kita cenderung melihat segala sesuatu sebagai ancaman? Atau apakah kita mampu melakukan evaluasi sekunder yang objektif?
2. Strategi Koping
Dalam menghadapi stres, penting untuk mengembangkan strategi koping yang efektif. Hal ini termasuk mengidentifikasi sumber daya yang kita miliki dan cara-cara untuk mengatasi stres.
Bisa jadi itu dengan berbicara dengan seseorang yang bisa terpercaya atau dengan melakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi.
3. Dukungan Sosial
Jangan ragu untuk mencari dukungan sosial ketika menghadapi stres. Teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental dapat memberikan dukungan yang berharga dalam mengatasi situasi sulit.
Teori Stres Lazarus memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana kita merespons stres. Dengan lebih memahami evaluasi kognitif dan respons emosional, kita dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengelola stres dalam kehidupan kita.
Ingatlah bahwa stres adalah bagian alami dari kehidupan, tapi bagaimana kita meresponsnya dapat membuat perbedaan besar. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"