KONTEKS.CO.ID – Fakta konsumsi micin yang sering terasumsikan memberikan dampak negatif bagi tubuh. Katanya, jika memberikan banyak micin pada makanan dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti menurunkan kemampuan otak.
Penasaran apakah asumsi tersebut benar?
Merujuk sejumlah sumber, tidak ada salahnya kalian simak ulasan mengenai dampak hingga manfaat micin untuk kesehatan berikut ini!
Apa Itu Micin (MSG)?
Micin atau Monosodium Glutamat (MSG) memiliki kandungan berupa natrium, asam amino dan glutamat. Micin memiliki bentuk kristal dengan warna putih dan tidak berbau. MSG juga mudah larut dalam air.
MSG terbuat dari fermentasi sumber karbohidrat, seperti bit, gula, tebu, hingga molase. Perlu diketahui, tubuh manusia membutuhkan asupan MSG. Hal yang perlu kamu perhatikan adalah jumlahnya yang tidak berlebihan.
MSG bisa kamu temui pada berbagai jenis makanan. Mulai dari makanan ringan seperti kerupuk yang renyah, makanan instan, hingga minuman.
Saking banyaknya orang yang gemar mengonsumsi makanan yang mengandung micin, muncul anggapan ‘jika terlalu sering makan dapat membuat fungsi otak turun.
Padahal, belum ada penelitian yang menyatakan secara jelas bahwa MSG bisa menganggu fungsi otak.
Fakta Konsumsi Micin vs Garam, Mana yang Harus Kamu Hindari?
Meski tubuh memerlukannya, tapi penggunaan MSG maupun garam sebaiknya tidak melebihi batas. Hingga kini masih banyak pandangan yang berbeda terkait mana yang lebih baik antara konsumsi garam atau MSG. Namun, salah satu yang harus kamu waspadai adalah tingkat konsumsi natrium pada tubuh.
Sebagian menyebut bahwa kandungan natrium yang ada di MSG lebih rendah dari garam, yaitu 12 persen pada MSG. Sementara itu, garam dapur memiliki 39 persen natrium.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan angka konsumsi natrium per hari adalah kurang dari 2.000 miligram. Artinya penggunaan garam maupun micin sebaiknya tidak lebih dari satu sendok teh.
Terlalu banyak mengonsumsi natrium dapat mengakibatkan naiknya tekanan darah. Jika hal ini terjadi, penyakit kardiovaskular akan lebih mudah menyerang.
Selain itu, natrium yang kamu konsumsi berlebihan juga bisa memicu kanker lambung, obesitas, dan menurunnya kepadatan mineral tulang.
Hingga kini belum ada penelitian pasti yang menyebut mana lebih baik antara MSG dan garam. Namun, ada baiknya untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
Memang akan terasa aneh, karena bumbu penyedap pada dasarnya berfungsi untuk menambahkan rasa pada masakan. Ini akan membuat seseorang menjadi lebih berselera.
Namun tak perlu khawatir, ada beberapa trik yang bisa kamu terapkan untuk mendapatkan rasa masakan yang nikmat tanpa menggunakan garam atau MSG berlebihan. Salah satunya adalah dengan menonjolkan rasa lain.
Sebuah penelitian menyebut bahwa membuat masakan dengan rasa pedas yang menonjol dapat mengurangi keinginan lidah untuk mengecap rasa garam.
Kamu bisa menggunakan cabai dan rempah-rempah dalam memasak untuk mendapatkan rasa masakan yang lebih kuat. Seperti seledri, daun bawang, bawang merah, bawang bombay, daun salam, lada, kencur dan bahan masakan lainnya.
Itulah pembahasan mengenai micin atau MSG. Karena tidak terbukti berbahaya bagi kesehatan, tidak ada salahnya menggunakan micin dalam masakan kamu dan keluargamu. Asalkan tidak berlebihan, ya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"