KONTEKS.CO.ID – Sering kali, orang keliru menyebutkan jahe putih sebagai jahe merah. Atau, menyebut semua jenis jahe dengan jahe merah. Sebenarnya, apa saja perbedaannya? Lalu apa saja manfaat jahe merah dan jahe biasa?
Jahe adalah rempah yang terkenal dengan cita rasa khasnya yang pedas. Tak hanya menjadi bumbu untuk menyedapkan masakan, manfaat jahe dapat kamu olah menjadi minuman tradisional untuk menghangatkan badan.
Perbedaan Jahe Merah dan Jahe Putih
Salah satu jenisnya jahe yang banyak digunakan adalah jahe merah.
Disebut juga Zingiber officinale var rubrum rhizoma, ini adalah tanaman rimpang yang memiliki kandungan utama zat gingerol dan shogaol.
Keduanya merupakan senyawa yang berperan aktif sebagai antioksidan.
Jahe putih dan jahe merah itu tidak sama. Perbedaan kedua jenis jahe ini terletak pada warna dan rasanya. Dari luar, sekilas memang mirip dengan lengkuas merah.
Warnanya merah muda sedikit kecoklatan pada bagian dalam. Kulit luarnya juga lebih tipis.
Jahe merah umum sebagai bumbu atau bahan masakan dan minuman tradisional Indonesia, khususnya daerah Jawa.
Contohnya wedang jahe. Sementara jahe putih biasa lebih umum sebagai bumbu pada masakan Asia.
Meski sedikit berbeda, kedua jenis jahe ini memiliki manfaat kesehatan yang kurang lebih sama.
Hanya, orang-orang lebih percaya akan khasiat jahe merah ketimbang jahe putih.
Manfaat Jahe Merah untuk Kesehatan
Sebagai tanaman rempah dan tanaman obat, ada banyak manfaat jahe merah yang bisa kamu dapatkan.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Meningkatkan stamina
Manfaat jahe merah yang pertama adalah membantu meningkatkan stamina tubuh semua usia, termasuk orang tua.
Jenis jahe ini bekerja dengan mengurangi tingkat tekanan darah dan meningkatkan alirannya.
Artinya, aliran darah yang lancar bisa memaksimalkan kinerja sel, jaringan, serta stamina tubuh.
2. Menghambat jamur
Manfaat jahe merah ini terjadi berkat kandungan limonene.
Nutrisi tersebut bekerja dengan menghambat atau menekan pertumbuhan jamur Candida albicans. Ini adalah patogen penyebab infeksi jamur pada area kulit.
3. Pereda rasa sakit
Selanjutnya, tanaman rimpang ini juga berkhasiat untuk meredakan rasa sakit.
Manfaat jahe merah ini karena kandungan gingerdion dan gingerol yang bekerja secara aktif dengan menekan prostaglandin.
Ini adalah senyawa yang berfungsi merangsang kontraksi otot rahim.
Bahkan, bahan rempah ini juga dipercaya berkhasiat untuk meredakan rasa nyeri pada otot.
4. Mengurangi risiko penyakit jantung
Terdapat asam alfa-linolenat yang mampu menurunkan risiko penyakit jantung.
Senyawa ini bekerja dengan membantu menjaga detak jantung. Selain itu, nutrisi tersebut juga menurunkan potensi pembekuan darah.
Selain itu, jahe merah juga mengandung asam klorogenat yang dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Dengan mengonsumsinya secara rutin, tanaman herbal ini dapat membantu mengurangi potensi hipertensi, aterosklerosis, dan gagal jantung.
Seperti yang kamu ketahui, penyakit jantung menjadi masalah kesehatan yang menyumbang angka kematian terbesar. Selain itu, kelainan ini juga bisa terjadi pada semua usia, terutama orang tua.
Jadi, tidak ada salahnya untuk kamu dan orang tua rutin mengonsumsi rebusan rimpang ini untuk menjaga jantung tetap sehat.
5. Perbedaan Jahe Merah dan Jahe Biasa: Menjaga kesuburan
Manfaat jahe merah dalam menjaga kesuburan terjadi berkat kandungan arginin. Nutrisi ini membantu tubuh memproduksi nitrat oksida yang mampu meningkatkan aliran darah ke alat kelamin dan ovarium.
Dengan begitu, area organ intim mendapatkan nutrisi dan oksigen guna mematangkan sel telur. Hal ini tentu saja berdampak pada peningkatan kesuburan dan kualitas sel telur.
6. Menghilangkan mikroba dan jamur
Studi berjudul Zingiber officinale var. rubrum: Red Ginger medicinal uses oleh Molecules menyebutkan, jahe merah memiliki efek antimikroba dan antijamur.
Kemudian, peneliti melakukan studi lebih lanjut untuk mengevaluasi mekanisme molekuler yang terlibat dalam resistensi bakteri dan jamur.
Hasilnya, terdapat aktivitas antibakteri pada tanaman herbal ini terhadap bakteri gram-positif dan gram-negatif.
Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa tanaman ini menunjukkan aktivitas ampuh dalam menghambat pertumbuhan sekaligus membunuh Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, dan Bacillus subtilis.
Sementara itu, kandungan minyak rimpangnya cukup aktif untuk membunuh Bacillus licheniformis, Bacillus spizizenii, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli.
7. Menurunkan berat badan
Manfaat satu ini berkat kandungan capsaicin pada rempah. Nutrisi tersebut bekerja dengan meningkatkan rasa kenyang dan menurunkan keinginan untuk makan berlebihan.
Sederhananya, capsaicin dapat menekan nafsu makan. Jika kamu mengonsumsinya secara rutin, tanaman herbal ini dapat memicu penurunan asupan kalori yang tentunya berdampak pada menurunnya berat badan.
8. Perbedaan Jahe Merah dan Jahe Biasa: Mencegah diabetes
Selain mual yang berkaitan dengan kehamilan, kegunaannya membantu meredakan mual yang berhubungan dengan perawatan setelah melakukan prosedur kemoterapi.
Caranya, kamu bisa mengonsumsi sebanyak 1 hingga 1,5 gram jahe setiap hari.
9. Jahe merah dapat meredakan mual
Selain mual dan terkait dengan kehamilan, manfaatnya membantu meredakan mual terkait kemoterapi. Caranya, kamu bisa mengonsumsi sebanyak 1 hingga 1,5 gram jahe setiap hari.
10. Meningkatkan imunitas
Untuk mendapatkan manfaat ini, jahe merah bekerja sebagai imunomodulator. Khasiat tersebut terjadi berkat kandungan gingerol dan shogaol di dalamnya. Selain itu, tanaman herbal ini juga memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"