KONTEKS.CO.ID — Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi yang dapat memengaruhi bagian mana pun di sistem kemih, bahkan sampai bisa menjalar ke area ginjal.
Nah, infeksi ginjal termasuk infeksi saluran kemih yang terjadi ketika bakteri, atau dalam kasus yang jarang yaitu jamur bergerak dari saluran kemih dan kemudian menginfeksi ginjal.
Kedua kondisi tersebut sama-sama menimbulkan gejala awal, yaitu desakan untuk buang air kecil secara tiba-tiba. Lantas, bagaimana cara membedakan infeksi ginjal dan saluran kemih?
Agar tidak salah, ketahui perbedaan keduanya lebih jauh di sini!
Mengenal Infeksi Ginjal dan Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih atau ISK terjadi ketika bakteri memasuki saluran kemih, seperti uretra, kandung kemih dan ginjal. Biasanya, tubuh bisa mengeluarkan bakteri berbahaya melalui urine.
Namun, terkadang bakteri masih bisa masuk ke dalam dan menginfeksi saluran kemih. Infeksi dapat terjadi setelah berhubungan seks, menggunakan alat pembersih vagina atau spermisida, atau ketika kandung kemih tidak kamu kosongkan.
Wanita lebih sering terkena ISK dibandingkan pria karena uretra wanita lebih pendek, sehingga bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih.
Namun, pria juga tetap bisa terkena masalah kesehatan tersebut. Pengidap diabetes dan mereka yang sistem kekebalannya lemah juga berisiko lebih tinggi terkena ISK.
Nah, infeksi ginjal adalah salah satu jenis ISK. Kebanyakan kondisi tersebut terjadi ketika bakteri yang menginfeksi saluran kemih bagian bawah berpindah ke salah satu atau kedua ginjal.
Penyakit ini bisa menjadi hal yang serius, dan penting untuk segera mengobatinya agar tidak sakit parah.
Ketahui Perbedaan Gejalanya
ISK menyebabkan rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil. Kamu mungkin juga mengalami:
- Urine keruh, berdarah atau berbau busuk.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Keinginan mendesak untuk buang air kecil tetapi volume urine sangat rendah.
- Sakit punggung bagian bawah.
Jika pengidap membiarkannya saja dan tidak mencari pengobatan, bakteri atau jamur dapat menyebar ke atas dan menginfeksi ginjal.
Beberapa gejala infeksi ginjal, antara lain:
- Menggigil dan demam.
- Mual.
- Muntah.
- Nyeri di punggung bagian bawah.
- Buang air kecil yang menyakitkan.
Menemui dokter pada akhirnya adalah cara terbaik untuk membedakan kedua kondisi medis tersebut.
Dokter biasanya akan merekomendasikan tes urin, yang melibatkan pengambilan sampel kecil urine dan mengirimkannya ke laboratorium untuk analisis bakteri dan sel darah putih.
Bila kamu memiliki tanda-tanda infeksi ginjal, dokter mungkin juga akan meminta tes pencitraan, seperti USG atau CT, untuk melihat lebih dekat saluran kemih bagian atas.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"