KONTEKS.CO.ID – Penyakit kulit bayi terbahas dalam artikel kami. Bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum optimal.
Di samping itu, lapisan epidermis kulit bayi di bawah satu tahun juga belum dapat berfungsi secara efektif.
Nah, hal inilah yang membuat mereka rentan terhadap masalah kulit.
Lalu apa saja sih penyakit kulit pada bayi yang perlu orang tua waspadai? Simak penjelasan berikut ini.
Penyakit Kulit pada Bayi yang Perlu Terketahui
Berikut adalah beberapa penyakit kulit pada bayi yang perlu orang tua ketahui:
1. Ruam popok
Ruam popok atau yang biasa disebut dermatitis popok merupakan kondisi kulit yang paling umum terlihat pada bayi. Kondisi ini terjadi ketika kelembapan di area popok.
Hal tersebut menyebabkan iritasi atau tumbuhnya jamur dan bakteri kulit. Untuk mencegah atau mengobati ruam popok, ibu perlu menjaga popok dan area sekitarnya tetap kering.
Caranya dengan rutin mengganti popok. Selain itu, ruam popok juga bisa ibu cegah dengan mengoleskan salep atau krim yang mengandung zinc oxide atau petroleum jelly.
2. Eksim
Selain ruam popok, eksim atau dermatitis atopik juga dapat membuat kulit anak menjadi gatal dan kemudian menjadi merah, iritasi, dan kering. Penyebabnya adalah sistem kekebalan tubuh yang masih sensitif.
Karena itu, penting bagi orang tua untuk menghindari kontak antara kulit bayi dengan permukaan atau alergen. Jika terkena, ibu dapat meredakan gejalanya dengan memandikannya memakai air hangat.
3. Penyakit Kulit Bayi: Dermatitis kontak
Dermatitis dapat terjadi ketika anak-anak memiliki reaksi terhadap alergen atau iritan. Alergen mungkin termasuk serbuk sari atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Sementara itu, zat iritan (penyebab iritasi) mungkin termasuk parfum, sabun, pembersih dan cat. Dermatitis kontak menyebabkan ruam kulit yang gatal yang terkadang juga terasa nyeri.
Perawatan termasuk pelembap, krim antigatal dan steroid topikal (atau terkadang oral). Namun, ibu perlu bertanya dengan dokter terkait dengan dosis pemakaian yang tepat untuk Si Kecil.
4. Cacar air
Karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum optimal, bayi rentan terkena infeksi virus. Salahnya adalah cacar air yang disebabkan oleh virus Varicella zoster.
Pada tahap awal gejalanya, cacar air menyebabkan ruam pada wajah, dada, dan punggung terlebih dahulu. Selanjutnya, gejala akan menyebar ke seluruh tubuh mereka.
Kemudian, ruam berubah menjadi lepuh yang gatal dan berisi cairan, kemudian berubah menjadi koreng. Cacar air biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam satu hingga dua minggu.
Untuk mempercepat proses penyembuhan, ibu dapat memandikan Si Kecil dengan air hangat. Selain itu juga memberikan antihistamin dan asetaminofen sesuai dengan rekomendasi dokter.
5. Penyakit Kulit Bayi: Impetigo
Jika bayi terlihat memiliki luka di kulit yang tidak kunjung sembuh atau semakin membesar, kondisi ini disebut dengan impetigo. Penyakit ini terjadi akibat bakteri Streptococcus dan Staphylococcus.
Dokter biasanya memberikan antibiotik orang untuk mengatasi gangguan ini. Jadi, pastikan ibu memberikannya sesuai dosis dan resep dokter, serta menghabiskan seluruh obat yang direkomendasikan.
Impetigo adalah penyakit yang sangat menular. Jadi, jangan berbagi barang pribadi Si Kecil dengan orang lain. Beri batasan dan jarak dengan anggota keluarga lain agar penyakit tidak menyebar.
6. Campak
Campak disebabkan oleh virus rubeola. Gejala biasanya timbul 10 hingga 12 hari setelah terpapar virus. Tandanya berupa mata merah, batuk, pilek, dan demam selama tiga hari pertama.
Kemudian, akan muncul ruam merah mulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh selama tujuh hari berikutnya. Mulut pengidap juga akan muncul bintik putih di lapisan mulut dan infeksi telinga serta mata.
Gejalanya biasanya berlangsung selama tujuh hari dan sembuh dengan sendirinya pada hari-hari berikutnya. Namun, segera periksakan Si Kecil jika gejalanya tak kunjung membaik.
7. Penyakit Kulit Bayi: Rubella
Penyakit ini juga dikenal sebagai campak Jerman, yang merupakan penyakit virus menular. Gejala biasanya timbul 14 hari setelah terpapar virus rubella. Tandanya meliputi demam ringan dan ruam pada kulit.
Selain itu, Si Kecil juga dapat mengalami pembesaran kelenjar getah bening di bagian belakang leher. Umumnya bayi dapat pulih tanpa pengobatan dalam waktu 3 hingga 4 hari setelah munculnya gejala.
Jika bayi mengalami demam lebih dari 38.5 derajat Celsius atau merasa sangat tidak nyaman, ibu bisa memberinya asetaminofen atau ibuprofen. Ikuti petunjuk yang diberikan pada kemasan obat.
Itulah beberapa penyakit kulit pada bayi yang perlu diketahui orang tua. Nah, mengingat kekebalan dan kulit bayi yang masih rentan, penting untuk senantiasa memantau kondisi bayi.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"