KONTEKS.CO.ID — Antiperspirant adalah produk yang bermanfaat untuk mengontrol atau mengurangi keringat pada tubuh, terutama di daerah ketiak.
Antiperspirant bekerja dengan cara menghambat kelenjar keringat untuk sementara waktu, sehingga mengurangi produksi keringat. Umumnya, antiperspirant mengandung senyawa aluminium.
Misalnya. Seperti aluminium klorohidrat yang berfungsi menyumbat pori-pori kulit sehingga keringat tidak dapat keluar secara normal. Kandungan ini membantu mengurangi kelembaban dan membuat daerah ketiak terasa lebih kering.
Banyak orang kerap mengira antiperspirant sama dengan deodoran. Padahal, keduanya merupakan produk yang berbeda. Agar dapat lebih memahaminya, ketahuilah perbedaan antara antiperspirant dan deodoran seperti disarikan dari berbagai sumber.
Antiperspirant Kerap Disamakan sama Deodoran, Ini Perbedaannya
Berikut ini adalah perbedaan kedua produk anti bau badan ini:
1. Deodoran masuk golongan kosmetik, antiperspirant adalah obat
Perbedaan yang paling signifikan antara deodoran dan antiperspiran adalah klasifikasi produknya. Deodoran termasuk sebagai produk kosmetik, sementara antiperspiran terklasifikasi sebagai obat.
Artinya, produksi dan penggunaan antiperspiran harus mematuhi kebijakan dan prosedur lembaga pengawasan obat suatu negara. Salah satu contohnya adalah kewajiban untuk mencantumkan tanggal kadaluarsa pada label kemasan.
2. Cara kerja produk
Deodoran memberikan dua jenis perlindungan terhadap bau tubuh. Pertama, produk ini memiliki sifat antimikroba yang bertujuan untuk mengurangi jumlah bakteri yang dapat menyebabkan bau tidak sedap. Kedua, deodoran juga mengandung wewangian yang digunakan untuk menyamarkan bau tubuh.
Di sisi lain, antiperspirant berfungsi dengan cara yang berbeda. Produk ini bekerja dengan menghambat kelenjar ekrin yang bertanggung jawab untuk menghasilkan keringat.
3. Kontrol keringat
Deodoran tidak memiliki bahan aktif yang dapat mencegah keringat. Sementara itu, antiperspiran membantu mencegah keringat. Salah satunya karena senyawa ini mengandung aluminium sebagai bahan aktif.
Mengingat antiperspiran memiliki bahan aktif untuk membantu mencegah keringat, produk ini dapat menjadi rekomendasi bagi anak remaja yang mengalami pubertas.
4. Menutup atau membuka pori-pori
Deodoran bekerja tidak tidak menyumbat pori-pori, sehingga tidak mengurangi produksi keringat. Inilah yang membuat sebagian orang merasa ketiaknya basah saat menggunakan produk anti bau badan ini.
Sedangkan produk perawatan tubuh seperti antiperspirant memang bekerja menutup pori-pori sehingga membatasi produksi keluarnya keringat.
Deodorant vs Antiperspirant, Mana yang Lebih Baik?
Deodoran berfungsi melindungi dari bau, sedangkan antiperspirant melindungi dari keringat dan bau. Deodoran akan membantu kamu tetap segar sepanjang hari, sedangkan antiperspiran lebih kepada kontrol keringat.
Jika kamu cenderung cepat berkeringat, antiperspiran adalah produk yang lebih baik untuk digunakan.
Bila kamu tidak memiliki masalah dengan produksi keringat berlebih, kamu bisa memilih produk deodoran dengan 0 persen aluminium untuk kesegaran sepanjang hari. Meski nampak serupa, kedua produk tersebut memiliki fungsi yang berbeda pada tubuh.
Namun, ingatlah bahwa berkeringat dan memiliki bau yang tidakanti sedap di waktu tertentu merupakan hal yang bersifat alamiah.
Itulah penjelasan lengkap mengenai deodoran dan perbedaannya dengan antiperspiran. Semoga bermanfaat.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"