KONTEKS.CO.ID — Flu seringkali disalah artikan sebagai pilek biasa. Selain dibedakan berdasarkan penyebabnya, gejala flu dan pilek umumnya berbeda, lho.
Pilek adalah suatu gejala yang menandakan adanya masalah kesehatan tertentu. Sementara itu, flu adalah penyakit akibat infeksi virus, dengan pilek sebagai salah satu gejalanya.
Pada pasien pilek, tingkat keparahan yang dirasakan akan cenderung ringan dan sakit tenggorokan dapat sembuh dalam 1 – 2 hari.
Mengetahui perbedaan di antara keduanya bisa membantu Anda mendapatkan pengobatan dengan tepat. Berikut ini perbedaan keduanya seperti disarikan dari berbagai sumber:
1. Flu
Gejala flu umumnya tidak disebabkan oleh gangguan kesehatan, seperti pilek. Satu-satunya penyebabnya adalah virus itu sendiri. Ada 3 macam virus penyebab flu, yaitu influenza tipe A, B, dan C.
Tipe A dan B menyebabkan flu musiman, sedangkan tipe C bisa terjadi sepanjang tahun. Ketimbang pilek, gejala flu umumnya datang lebih cepat dan lebih parah. Berikut ini beberapa gejala flu:
- Demam tinggi.
- Sakit kepala berat.
- Batuk kering.
- Sakit tenggorokan.
- Badan menggigil.
- Nyeri otot.
- Kelelahan parah.
- Mual dan muntah.
Sejumlah gejala flu tersebut dapat berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Hal yang membedakan dari pilek adalah, gejala flu disertai dengan nyeri otot dan menggigil.
2. Pilek
Sedangkan pilek, kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi rhinovirus. Pilek sendiri bisa menjadi bagian dari gejala gangguan kesehatan lainnya. Kondisi tersebut umumnya muncul akibat:
- Paparan udara terlalu dingin.
- Paparan alergi.
- Mengidap rhinitis non-alergi.
- Mengidap sinusitis.
- Perubahan hormon tubuh.
Selain beberapa kondisi tersebut, pilek juga bisa muncul setelah mengonsumsi jenis obat tertentu. Berbeda dengan gejala flu, berikut ini sejumlah gejala yang muncul pada pengidap pilek:
- Bersin-bersin.
- Batuk.
- Sakit tenggorokan.
- Keluarnya lendir pada hidung.
- Hidung tersumbat.
- Badan lemas.
- Sakit kepala.
Ketimbang flu, pilek memiliki gejala yang lebih ringan dan dapat membaik dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, jika kedua kondisi tersebut tidak membaik dalam waktu 10 hari, segeralah tanya pada dokter.
Dengan mengetahui penyebab pasti, kamu bisa menentukan langkah tepat untuk mengatasinya. Jangan dibiarkan begitu saja, karena sejumlah gejala yang muncul akan mengganggu aktivitas harian yang kamu lakukan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"