KONTEKS.CO.ID – Jerawat di rahang atau dagu sebenarnya tidak berbeda dengan jerawat di bagian tubuh lainnya. Kulit mati bersama dengan kotoran, bakteri, dan minyak terjebak dalam satu atau lebih pori-pori pada kulit, sehingga menyebabkan benjolan tersebut terbentuk.
Namun, ada yang bilang bahwa jerawat di bagian tertentu punya penyebab yang berbeda-beda. Lantas, apa penyebab munculnya jerawat di dagu atau rahang? Yuk simak penjelasannya di sini!
Penyebab Jerawat di Rahang atau Dagu
Penyebab jerawat di rahang dan dagu umumnya terjadi akibat fluktuasi hormon. Ini berarti ada gangguan pada sistem endokrin di tubuh kamu.
Biasanya, hal ini terjadi akibat kelebihan hormon androgen, yaitu hormon yang bertugas untuk merangsang pembentukan sebum atau minyak di kulit.
Sebum itulah yang kemudian menyumbat pori-pori dan menyebabkan munculnya jerawat.
Hormon tersebut biasanya melonjak seminggu sebelum menstruasi, atau juga bisa terjadi akibat peralihan atau baru mencoba pil KB.
Namun, karena hormon dapat berfluktuasi sepanjang masa dewasa, jerawat di dagu bisa datang dan pergi kapan saja.
Selain itu, penyebab jerawat di rahang juga bisa karena pola makan.
Kamu mungkin pernah mendengar bagaimana pola makan memengaruhi jerawat, tetapi sebenarnya belum ada penelitian yang cukup kuat untuk membuktikan hal ini.
Sebuah studi pada 2014 di The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology mengungkapkan bahwa beberapa peneliti percaya bahwa kesehatan usus memengaruhi jerawat.
Pasalnya, kesehatan usus dapat mengubah kadar hormon di dalam tubuh. Terutama jika kamu suka makan makanan tinggi karbohidrat atau produk susu dengan hormon tambahan.
Jadi, cobalah evaluasi lagi pola makan kamu selama ini. Coba juga untuk mengurangi gula, roti putih, makanan olahan, dan susu, untuk melihat apakah itu akan membantu mengurangi jerawat.
Cara Mengatasinya
Jerawat di rahang atau dagu bisa kamu atasi dengan beberapa perawatan rumahan, seperti:
- Cuci wajah secara rutin dengan sabun yang ringan atau yang mengandung asam salisilat.
- Oleskan kompres es ke area yang berjerawat selama sekitar 5 menit, untuk membantu mengurangi kemerahan.
- Oleskan krim atau salep dengan benzoil peroksida.
- Hindari memencet jerawat atau mencoba memencetnya.
Produk yang mengandung asam salisilat atau benzoil peroksida juga bisa membantu jerawat mengering dalam beberapa hari.
Namun, pada beberapa kasus, acne care ini bisa juga memakan waktu beberapa minggu.
Jika jerawat di rahang tidak hilang atau menjadi semakin parah, cobalah konsultasikan pada dokter kulit.
Biasanya, ahli medis tersebut akan merekomendasikan pengobatan seperti:
- Antibiotik oral.
- Isotretinoin, jika perawatan lain tidak efektif.
- Terapi laser.
- Ekstraksi, berupa pengeringan dan kemudian mengeluarkan kista besar.
- Chemical peeling.
- KB pil, untuk membantu mengatur hormon yang menghasilkan sebum.
Itulah penjelasan mengenai penyebab jerawat di rahang atau dagu dan cara mengatasinya.
Pertumbuhan jerawat di dagu mungkin tidak selalu bisa kamu cegah.
Namun, kamu bisa menurunkan risikonya dengan menjaga kebersihan kulit wajah, menghindari makanan manis dan berminyak, serta meminimalkan stres atau pemicu hormon lainnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"